Buron Kasus Vina Cirebon Ditangkap
Terbongkar Chat Pegi Setiawan Saat Buron Kasus Vina, Bingung Tak Punya Uang untuk Tebusan Polisi
Terbongkar Chat Pegi Setiawan Saat Buron Kasus Vina, takut pulang ke Cirebon karena motor ditahan
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Pegi Setiawan menulis chat pada temannya usai Eky dan Vina tewas di Jembatan Talun Cirebon, Jawa Barat pada Sabtu 27 Agustus 2016.
Dalam chatnya Pegi Setiawan mengaku takut pulang ke Cirebon karena motornya sudah lebih dulu ditahan polisi.
Isi Status Facebook Pegi Setiawan kini memang menjadi perhatian penyidik untuk membuktikan keterlibatannya dalam kasus Vina Cirebon.
Polisi mengorek status Facebook Pegi Setiawan mulai dari tahun 2015.
Beberapa teman Pegi bahkan diminta keterangan soal komunikasinya di Facebook.
Satu di antaranya teman Pegi Setiawan, Dede yang berbincang lewat chat di Facebook.
Chat Pegi dan Dede mulai dari 29 Juli 2016.
Dede : Dimana kamu ? kapan pulangnya ?
Pegi : kita lagi di Bandung, nanti Rabu saya pulang. Ira baliknya kapan ?
Ia kembali berbincang dengan Pegi Setiawan pada 1 September 2016.
Saat itu Pegi bercerita bahwa motornya telah ditahan polisi.
Pegi : Polo motor kita dirampas oleh polisi disangka geng motor, kita eget jadi buronan.
Dede : ira balik kapan ?
Pegi : Rencanya minggu depan, tapi kita belum bisa balik polo soale ari kita balik engko pasti mancing sel
"Karena anggapnya geng motor, geng motor itu pasti ditahan," jelas pengacara Pegi Setiawan, Toni RM.
Pegi kembali bercerita bahwa rumahnya digerebek polisi.
Padahal saat itu dirinya berada di Bandung.
Pegi : polisinya datang ke rumah saya, padahal saya lagi kerja di Bandug. Tidak tahu masalah apa-apa. Tapi teman saya malah menyebut nama saya.
Dede : Ya sudh jangan takut, balik balik saja toh tidak salah, kejadian malam minggu
Pegi : kalau saya balik manjing sel, pasti nebus
Menurut Toni, Pegi saat itu beranggapan untuk menebus motornya harus bayar.
"Karena motor yang diambil, geng motor. Tidak ada pemikiran pembunuhan," jelas Toni.
Pegi : saya tidak punya uang, sumpah kita pusing. Memang malam minggu ada kejadian apa ? anak smp 11 sekarang masih anak-anaknya di sel.
Dede : kejadian anak dibacok sampai meninggal, sama perempuannya meninggal.
"Pegi malah menanyakan ke Dede," kata Toni.
Berikut sejumlah status Facebook Pegi yang diungkap Sugianti:
- 12 Agustus 2016, Pegi membuat status "bismillah otw Bandung, dewekan ge teteg"
- 17 Agustus 2016, Pegi membuat status lagi dengan bunyi "mengais rezeki di kota orang"
- 24 Agustus 2016, Pegi membuat status kembali yakni "lupa kampung halaman"
- 1 September 2016, Pegi juga menulis keluhan seperti ini, "Ya Allah engga tahu apa-apa tentang masalah ini, kenapa saya kena getahnya? Cobaan apa yang Engkau berikan begitu berat ya Allah"
Baca juga: Akhirnya Pegi Setiawan Cianjur Ngaku Punya Tato, Gambarnya Lebih Seram dari Tersangka Kasus Vina
Status ini dibuat setelah adanya penggeledahan di rumah Pegi tiga hari setelah kejadian tewasnya Vina dan Eki pada tanggal 27 Agustus 2016.
Kuasa hukum Pegi Setiawan yang lain, Sugianti Iriani menekankan bahwa status Facebook ini menjadi kuat bahwa kliennya tak terlibat kasus Vina.
"Bukti ini memperkuat Pegi bukan pelaku sebenarnya," kata Sugianti.
Ia menilai sejak menangkap di Bandung, polisi terlalu memaksakan dalam menetapkan Pegi Setiawan sebagai tersangka.
"Penyidik hanya memaksakan Pegi Setiawan adalah pelakunya, sedangkan bukti-bukti lemah," kata Sugianti.
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :
Tak Beri Kompensasi Meski Salah Tangkap Pegi Setiawan, Polda Jabar: Tidak Disebutkan Ganti Rugi |
![]() |
---|
Cerita Polisi Rayakan Penangkapan Pegi Setiawan, Batal Makan-makan karena Kesal Kalah Debat |
![]() |
---|
Wanti-wanti Pegi Setiawan untuk Aep Saksi Kasus Vina Cirebon, Pengakuan Soal Motor Ternyata Fitnah |
![]() |
---|
Pantas Pegi Setiawan Teriak Rela Mati Depan Polda Jabar, Lawan Polisi Demi Nama Baik Keluarga |
![]() |
---|
'Kalau Gentle Temui Saya' Tantangan Terbuka Pegi Setiawan ke Aep, Kepalsuannya Harus Diusut Tuntas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.