Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Duel Maut Kakek di Ponorogo, Kakek Umur 70 Tahun Santai Jalan Pulang Tenteng Kapak Berdarah

kakek berusia 70 tahun itu cukup tenang jalan pulang ke rumah sambil menenteng kapak maut yang penuh darah.

|
Penulis: Damanhuri | Editor: Damanhuri
Kolase Tribun Bogor/ist/Tribun Jatim
Duel Maut Kakek di Ponorogo, Kakek Umur 70 Tahun Santai Jalan Pulang Tenteng Kapak Berdarah 

"Sebelumnya juga ada cek cok antara pelaku dan korban. Kurang lebih 2 kali mereka terlibat cekcok,"  kata Kanit Pidana Umum Satreskrim Polres Ponorogo, Iptu Guling Sunaka dilansir tribunnewsBogor.com dari Tribun Jatim

Kilk Juga Foto Dibawah Ini!

lihat fotoBentuk tubuh tersangka kasus Vina Cirebon, Pegi Setiawan berubah setelah satu bulan hidup dipenjara
Bentuk tubuh tersangka kasus Vina Cirebon, Pegi Setiawan berubah setelah satu bulan hidup dipenjara

Namun, cekcok antara kakak adik ini kembali terjadi pada Senin 24 Juni 2024 sekira pukul 14.00 WIB.

Keributan berawal saat pohon jati milik pelaku menimpa pohon jati milik korban saat ditebang.

Saat itu, korban Ismu lansung mengontrog adiknya Ismono untuk menanyakan kejelasan soal tindak lanjut ganti rugi karena kayu jati miliknya rusak.

Namun, dari perbincangan kakak beradik tersebut tidak ada titik temu hingga cekcok mulut pun tak terhindarkan.

Adalah Ismono (70) terduga pelaku yang diamankan. Di hadapan petugas, pria lanjut usia (Lansia) ini menyebutkan apa latar belakang dirinya tega mengapak kakak-nya, Ismu (73).
Adalah Ismono (70) terduga pelaku yang diamankan. Di hadapan petugas, pria lanjut usia (Lansia) ini menyebutkan apa latar belakang dirinya tega mengapak kakak-nya, Ismu (73). (Kolase Tribun Jatim)

Pelaku Ismono bercerita, saat itu ia menyuruh orang untuk menebang pohon jati miliknya.

Nahas, pohon jati yang ditebang itu ternyata ada yang tumbang mengenai pohon jati yang ditanam oleh kakaknya aias korban.

"Korban minta ganti rugi sama pemborong,” ucap Ismono.

Ismono mengaku, ganti rugi yang diinginkan korban sebetulnya sudah diberikan pemborong menggunakan uang hasil penjualan kayu jati miliknya.

Namun, korban Ismu tetap tidak terima.

Hingga korban pun mengucapkan kata-kata yang bernada menantang kepada pelaku.

“Wong e (korban/Ismu) tetap gak terimo (terima). Nate ngomong (Pernah bilang) sing mati aku opo kowe (yang meninggal dunia saya apa kamu),” katanya.

Mendengar ucapan tersebut, ismono pun naik pitam, keduanya pun terlibat perkelahian.

Hingga akhirnya Ismono mengapak kepala kakaknya hingga tewas.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved