Nasib Angkot Listrik di Kota Bogor Mulai Dipertanyakan, Opsi Pakai APBD dan Bantuan Swasta Mencuat

Lima angkot listrik Kota Bogor (ALIBO) dipastikan tidak akan mengaspal kembali di jalanan usai diujicoba selama tiga bulan.

Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Yudistira Wanne
Istimewa/Pemkot Bogor
Lima unit angkot listrik resmi dilaunching dalam uji coba penyelenggaraan angkutan umum perkotaan berbasis listrik di Halte Cidangiang, Kota Bogor, Kamis (4/4/2024). Plat nomor hitam Alibo saat uji coba jadi sorotan publik. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Lima angkot listrik Kota Bogor (Alibo) dipastikan tidak akan mengaspal kembali di jalanan usai uji coba selama tiga bulan.

PT Kalista Nusa Armada sebagai penyedia pun sudah menarik lima angkot listrik ini dari Kota Bogor.

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Bogor Marse Hendra Saputra pun mengatakan, jika angkot listrik di Kota Bogor ini bisa kembali hadir di Kota Bogor dengan dua skema.

Skema pertama yakni pembiayaan mandiri menggunakan dana anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).

“Artinya kemungkinan kedepannya mungkin saja ada lagi,” kata Marse kepada TribunnewsBogor.com, Jumat (5/7/2024).

Namun, hal ini peluangnya sangat tipis karena harus menyesuaikan dengan keungan daerah.

“Tapi  kalau melalui pembiayaan APBD untuk saat ini belum memungkinkan,” ujarnya.

Dishub sampai saat ini belum merincikan berapa uang yang harus dikeluarkan jika menggunakan APBD.

“Yang belum kita dapat yakni laporan kaitannya dengan pembiayaannya. Itu bagian dari kajian Perumda Transportasi Pakuan (PTP) dan Organda. Berapa sih kebutuhan biaya untuk pengoperasionalan Alibo ini. Itu yang belum kami dapatkan,” ujarnya.

Selain menggunakan APBD, angkot ini bisa hadir dengan kerjasama dengan swasta atau perusahaan berbadan hukum. 

“Dan kami juga negoisasasi dan pendekatan dengan vendor lain yang mungkin bisa memberikan kemudahan bagi para penggiat angkot yang ingin beralih ke angkot listrik,” jelasnya.

Di sisi lain, selama tiga bulan ujicoba  ini Dishub sudah mengantongi beberapa catatan evaluasi yang diserahkan kepada operator yakni Perumda Trans Pakuan (PTP).

Evaluasi itu mulai dari kekuatan daya baterai, skema Buy the Service (BTS), pola pembentukan pemberhentian, pola pengelolaan, skema pengaturan.

“Itu yang kami lakukan. Dan menurut kami itu berhasil semua tinggal dari sisi demand saja yang kemarin sedikit kecil karena trayeknya bukan dari titik ke titik lainnya,” jelasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved