Mayat Pria Membusuk di Apartemen Kosong BNR Bogor, Anak Kandung Ungkap Kesaksian

Jasad seorang pria ditemukan tergeletak di bangunan apartemen kosong yang belum jadi di  Jalan Boulevard BNR, Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor

Penulis: Muamarrudin Irfani | Editor: Yudistira Wanne
Istimewa
Mayat pria ditemukan membusuk di Jalan Boulevard BNR, Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor (istimewa)   

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR SELATAN - Jasad seorang pria ditemukan tergeletak di bangunan apartemen kosong yang belum jadi di  Jalan Boulevard BNR, Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.

Mayat berjenis kelamin laki-laki yang sudah membusuk itu ditemukan sekitar pukul 08.15 WIB, Sabtu (6/7/2024) tadi.

Kapolsek Bogor Selatan, AKBP Diana Sulistyowati mengatakan, penemuan mayat tersebut diketahui oleh seorang pria bernama Salim Muhamad Bawel (20).

"Saksi saat sedang berada di gedung apartemen kosong yang berniat untuk bermain mencium bau busuk yang menyengat, kemudian saksi mencari sumber bau tersebut sampai akhirnya melihat mayat yang berada disemak-semak," ujarnya melalui keterangannya, Sabtu (6/7/2024).

Usai menemukan sesosok mayat tersebut, saksi kemudian melaporkannya kepada petugas keamanan yang ada di Bogor Nirwana Residence (BNR).

Kemudian setelah mengecek lokasi dan memastikan benar adanya penemuan mayat tersebut, petugas keamanan itupun melaporkan kepada pimpinannya dan juga pihak berwajib, serta ketua RW setempat.

"Info dari ketua RW memang ada warganya yang sudah hilang selama satu minggu, kemudian Ketua RW menghubungi anak yang keluarganya hilang," terangnya.

Lalu anak korban yang datang untuk mengecek penemuan itupun membenarkan bahwa mayat tersebut merupakan ayahnya berdasarkan ciri-ciri pakaian yang digunakan sebelum menghilang.

Adapun identitas dari mayat tersebut diketahui bernama Jaja (64) yang tinggal tak jauh dari lokasi penemuan.

Anak korban, Mulyadi mengatakan bahwa ayahnya menghilang sejak Minggu (30/6/2024) setelah dua hari sebelumnya menolak untuk dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Marzoeki Mahdi (RSJMM) karena mengalami gangguan jiwa.

"Dijelaskan bahwa ayahnya mempunyai riwayat penyakit sejak 2 tahun lalu yang mengganggu jiwanya, sehingga bolak balik kontrol ke Rumah Sakit Jiwa Marzoeki Mahdi," ungkap AKBP Diana Sulistiowati.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved