Pemkot Bogor Terdesak Ambil Alih Biskita Transpakuan, Rogoh Rp 50 M, Pj Wali Kota: Bersiap Saja

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Pj Wali Kota Bogor Hery Antasari menyebutkan mau tidak mau Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor harus ambil alih pengelolaan Buy The Service (BTS) Biskita Transpakuan meski berat.

“Ya kita bersiap saja. Intinya dalam perencanaan tahun 2025 kita bersiap untuk take over,” kata Hery Antasari dijumpai TribunnewsBogor.com di Mako Polresta, Selasa (9/7/2024).

Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor saat ini harus memikirkan anggaran yang bersumber dari dana anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).

Kata Hery, untuk nilainya sendiri saat ini tengah dibahas bersama dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD).

“Kalau nilai sudah dihitung. Tetapi, ini masih kita hitung kembali. Karena banyak faktor yang pasti ambil berjalan. Tetapi, secara Pagu awalnya sudah dihitung. Tapi nanti angkanya. Saya tidak mau mendahului proses dengan DPRD nya,” jelasnya.

Meski begitu, Hery menegaskan, Pemkot Bogor siap jika hal itu terjadi.

“Iya betul. Insya Allah kita siap,” tandasnya.

Diketahui sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mau tidak mau harus menyiapkan anggaran pembelanjaan daerah (APBD) sebesar Rp 50 Miliar untuk mengelola program buy the service (BTS) Biskita Transpakuan.

Anggaran Rp 50 Miliar ini harus ada, sebab pemerintah pusat melaui Kemenhub berencana menarik subsidi BTS di Kota Bogor pada tahun ini.

Angka Rp 50 Miliar pun disinyalir terasa berat bagi Pemkot Bogor.

“2021-2024 itu menggunakan APBN. Tapi, direncanakan atau dimohonkan oleh Kemenhub di tahun 2025 itu bisa dibiayai oleh APBD. Formasi ini sedang kita siapkan. Termasuk juga bagaimana kemampuan keungan daerah,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Bogor Marse Hendra Saputra kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (4/7/2024).