Cerita Pelamar Kerja yang Datanya Disalahgunakan Oknum HRD di Bogor, Sedih Dituduh Black Campaign

Seorang pelamar kerja asal Kabupaten Bogor bernama Dewi Rahmawati sedang berjuang untuk mencari keadilan

Penulis: Muamarrudin Irfani | Editor: Naufal Fauzy
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
Dewi Rahmawati (25), pelamar kerja yang data pribadinya diduga disalahgunakan oleh oknum HRD di Bogor, Rabu (10/7/2024). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBINONG - Seorang pelamar kerja asal Kabupaten Bogor bernama Dewi Rahmawati sedang berjuang untuk mencari keadilan.

Pasalnya, data pribadinya yang diperuntukkan untuk melamar pekerjaan justru diduga disalahgunakan oleh seorang oknum HRD di sebuah perusahaan di Kota Bogor.

Oknum HRD tersebut membuat rekening bank plat merah yang diduganya dipergunakan untuk pinjaman online (pinjol).

Kejadian itupun diceritakan oleh Dewi Rahmawati di media sosial melalui cuitannya di platform X (Twitter) sebagai keluhan sekaligus peringatan bagi orang lain agar lebih berhati-hati.

Ia mengaku berterimakasih kepada netizen yang telah mensupportnya.

Namun, Dewi Rahmawati juga tak menampik bahwa terdapat segelintir netizen yang menudingnya melakukan black campaign atau kampanye hitam.

Hal itu dikarenakan pada saat Dewi Rahmawati mengutarakan keluhannya berbarengan dengan launching-nya sebuah aplikasi dari bank milik badan usaha milik negara (BUMN) tersebut.

"Orang-oramg memikirkan saya black campaign karena kok bisa kasusnya langsung kayak gini nyebutin nama si bank ini, disangka cerita fiktif," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com.

Dewi Rahmawati pun menegaskan bahwa dugaan penyalahgunaan data yang dialaminya bukanlah rekayasa belaka, melainkan benar terjadi.

Ia pun membuktikan bahwa kejadian yang dialaminya, Dewi Rahmawati didampingi oleh tim kuasa hukumnya mendatangi Polres Bogor beberapa waktu lalu untuk membuat laporan pengaduan.

"Kenapa saya meng-highlight bank tersebut ingin menanyakan bagaimana bisa meloloskan rekening ini sampai jadi. Kalau fiktif saya enggak akan berbicara sedetailnya sama (konsisten) sejak awal," tegasnya.

Dewi Rahmawati menyayangkan segelintir orang yang tak berempati namun menudingnya dengan black campaign.

"Kok bisa orang berpikiran, siapa sih yang mau datanya dipake untuk uang Rp10 juta dan kamu enggak tahu itu apa" ucapnya.

Meski begitu, ia berharap kejadian yang menimpanya tidak terjadi di kemudian hari terhadap orang lain.

"Untuk kedepannya semoga jangan sampai ada kayak aku lagi, aku hanya pelamar kerja, aku menaruh lamaran sebenar-benarnya untuk diterima kerja jangan sampai ada penyalahgunaan lagi kayak gini," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved