Warkop Terancam Bangkrut Gegara Invasi Belatung, Warga Sorot Gunungan Sampah di TPS Gang Ardio Bogor

Emak-emak yang tinggal di kawasan dekat tempat pembuangan sampah (TPS) di Gang Ardio, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, geram dengan kondisi TPS

Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Yudistira Wanne
TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
Warga yang tinggal di kawasan dekat tempat pembuangan sampah (TPS) di Gang Ardio, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, geram dengan kondisi TPS saat ini, Jumat (12/7/2024). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Emak-emak yang tinggal di kawasan dekat tempat pembuangan sampah (TPS) di Gang Ardio, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, geram dengan kondis sampah menggunung dan menimbulkan aroma tak sedap.

Enung (64) mengaku kesal karena sampah-sampah yang ada di TPS dibiarkan menumpuk dan bahkan sampai ke pinggir jalan raya.

Bahkan, lanjut Enung, gunungan sampah tingginya hampir sama dengan atap rumah warga.

“Udah lama numpuknya mah. Ya ada kali udah sebulan mah gini terus,” kata Enung dijumpai TribunnewsBogor.com, Jumat (12/7/2024).

Enung yang juga memiliki usaha warung kopi (warkop) di pinggir TPS pun terkena imbasnya secara langsung.

Aroma bau, munculnya belatung, lalat besar membuat ia tidak berjualan terlebih dahulu dan terancam bangkrut.

“Udah hampir seminggu lah ga jualan. Saya biasanya jualan gorengan, dan makanan lah. Berhubung bau sama banyak belatung yang muncul, saya ga jualan dulu,” jelasnya.

Ia selalu membersihkan areal warungnya dan sekitar warungnya.

“Sampai masuk sini (warung) malah belatungngnya. Jijik banget kan,” tegasnya.

Ia berharap, ada solusi pengangkutan yang rutin oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor.

Kata dia, sampah-sampah di TPS ini jangan dibiarkan menumpuk.

“Pengangkutannya juga selalu telat. Bisa sampai empat hari baru diangkut. Kadang pernah seminggu juga. Nah, diangkut juga truk yang datangnya itu udah penuh oleh sampah. Jadi yang disini keangkutnya sedikit,” ucapnya.

Emak-emak lalinnya, Ibu Atik (60) pun mengatakan harus ada solusi tersendiri dari pihak pemerintah setempat.

Ia menyarankan, agar pihak RW menarik iuran khusus untuk membereskan sampah ini.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved