Kunci Jawaban

Kunci Jawaban Guru Penggerak: Apa relevansi pemikiran Ki Hadjar Dewantara dengan konteks pendidikan

Simak kunci jawaban soal dalam Modul 1.1e. dengan materi Mulai Dari Diri topik Guru Penggerak dalam Platform Merdeka Mengajar (PMM) 2024.

Editor: Tiara A. Rizki
kemdikbud.go.id
ILUSTRASI Program Kemendikbud RI Guru Penggerak - Simak kunci jawaban soal dalam Modul 1.1e. dengan materi Mulai Dari Diri topik Guru Penggerak dalam Platform Merdeka Mengajar (PMM) 2024. 

Pendidikan di Indonesia saat ini menghadapi berbagai tantangan dan perubahan, termasuk globalisasi, kemajuan teknologi, dan perubahan sosial-ekonomi. Sistem pendidikan berusaha menyesuaikan diri dengan kebutuhan zaman, yang menuntut keterampilan baru seperti literasi digital, pemikiran kritis, dan kerja sama.

1. Globalisasi dan Literasi Digital
Dalam era globalisasi, penting bagi siswa Indonesia untuk memiliki literasi digital yang memadai. Pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang pentingnya pendidikan yang menyeluruh dan berkesesuaian dengan zaman menekankan perlunya siswa mempersiapkan diri menghadapi perubahan global.

2. Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter, yang sangat ditekankan oleh Ki Hadjar Dewantara, tetap relevan. Sistem pendidikan modern harus mengembangkan bukan hanya keterampilan akademik, tetapi juga nilai moral, seperti integritas, kejujuran, dan empati.

3. Penghargaan terhadap Budaya Lokal
Ki Hadjar Dewantara percaya pada keharmonisan antara pendidikan dan budaya lokal. Saat ini, ada usaha untuk mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal dalam kurikulum, mengajarkan siswa untuk menghargai warisan budaya mereka.

ILUSTRASI Program Kemendikbud RI Guru Penggerak
ILUSTRASI Program Kemendikbud RI Guru Penggerak (kemdikbud.go.id)

Konteks Pendidikan Saat Anda Bersekolah

Generasi sebelumnya mungkin mengalami pendidikan yang lebih tradisional, dengan penekanan lebih besar pada hafalan dan pembelajaran teoritis. Metode pengajaran cenderung lebih otoriter, dengan kurangnya penekanan pada kreativitas dan pengembangan diri.

1. Pendekatan Otoriter vs. Partisipatif
Dibandingkan dengan era sebelumnya, saat ini ada pergeseran dari pendekatan otoriter ke pendekatan yang lebih partisipatif dan siswa-sentris, sesuai dengan prinsip Ki Hadjar Dewantara.

2. Hafalan vs. Pemikiran Kritis
Generasi sebelumnya mungkin lebih banyak mengandalkan hafalan. Saat ini, ada kecenderungan untuk mengembangkan keterampilan seperti pemikiran kritis dan analitis, yang sejalan dengan pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan yang mengembangkan potensi individu.

3. Kurikulum
Kurikulum pendidikan telah berevolusi dari waktu ke waktu. Sekarang, ada upaya untuk membuat kurikulum lebih relevan dengan kebutuhan masa kini, sesuai dengan ide Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan yang dinamis dan adaptif.

Relevansi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

1. Pendidikan untuk Semua
Ki Hadjar Dewantara memperjuangkan pendidikan yang inklusif dan dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat. Hal ini tetap relevan, terutama dalam upaya mengurangi kesenjangan pendidikan di Indonesia.

2. Pengembangan Potensi Individu
Pemikiran Ki Hadjar tentang pengembangan potensi individu masih sangat relevan. Pendidikan saat ini harus mengakui dan mendukung keunikan setiap siswa, bukan hanya menghasilkan lulusan yang homogen.

3. Pendidikan sebagai Proses, Bukan Hanya Hasil
Ki Hadjar Dewantara melihat pendidikan sebagai proses pembelajaran seumur hidup, bukan hanya tentang hasil akademis. Hal ini sesuai dengan tuntutan zaman saat ini, di mana pembelajaran berkelanjutan menjadi kunci dalam menghadapi perubahan yang cepat.

Ikhtisar

Pemikiran Ki Hadjar Dewantara tetap memiliki relevansi yang kuat dengan konteks pendidikan Indonesia saat ini. Prinsip-prinsipnya tentang pendidikan yang holistik, pengembangan karakter, dan penghargaan terhadap budaya lokal adalah hal-hal yang terus menjadi landasan dalam pendidikan modern.

Halaman
123
Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved