Penampakan Terakhir Hans Tomasoa, Kakek Pelaut yang Rawat Istri Stroke hingga Meninggal Bersama

Penampakan terakhir hans tomasoa sebelum tewas bersama istri di Jonggol, setiawa merawat sampai akhir hayat

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
Facebook
Penampakan terakhir hans tomasoa sebelum tewas bersama istri di Jonggol 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Kakak Hans Tomasoa rupanya masih sempat terlihat tetangga sebelum ditemukan meninggal dunia bersama istrinya, Rita Tomasoa.

Hans Tomasoa yang merupakan mantan pelaut ditemukan tewas bersama istri dalam kamar di Perumahan Citra Indah Bukit Raflesia, Desa Singaja, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor pada Selasa (16/7/2024).

Menurut Dia Dede Ronawati, Hans Tomasoa terakhir terlihat pada Senin 8 Juli 2024.

Saat itu tetangga melihat Hans Tomasoa yang merupakan mantan pelaut tersebut hendak membeli makan.

"Senin 8 Juli, berdasarkan penuturan warga, Opa masih terlihat ingin membeli mie ayam untuk makan. Itulah saat para tetangga melihat yang terakhir kali," tulis Dian di Facebook.

Hari Jumat malam sampai Sabtu, rumah Hans Tomasoa dan Rita Tomasoa sudah tertutup rapat.

Tetangga tidak pernah lagi melihat Hans Tomasoa dan Rita.

Sampai kemudian Ketua RT setempat mencoba menghubungi anak-anak Hans Tomasoa dan Rita Tomasoa.

"Jumat Malam-Sabtu Pagi, Pak RT menghubungi anak-anak Almarhum," katanya.

Lalu Sabtu 13 Juli 2024, Pnt/Dkn di SP3 datang untuk mengajak Rita Tomasoa dan Hans Tomasoa untuk ke perjamuan Kudus di rumah.

" serta menyampaikan maksud baik untuk kerja bakti membersihkan rumah Oma dan Opa. Untuk Ibadah Keluarga pada Rabu, 17 Juli 2024, di mana warga Jemaat dan Pnt/Dkn SP3 bekerja sama dan menangungg bersama untuk konsumsi, sebelumnya akan kerja bakti membersihkan rumah," katanya.

Namun tak ada respon sama sekali dari Hans dan Rita.

Mereka juga masih berusaha menghubungi anak-anak Hans dan Rita, tapi tak kunjung direspon.

Sampai akhrinya warga memutuskan untuk membuka paksa pintu rumah Hans Tomasoa.

"Apa daya pintu rumah terkunci, diketuk tidak ada kabar, dan akhirnya bersama RT/RW diputuskan dibongkar karena anak-anak Almarhum. Tetap tidak merespon telepon. Lalu divideokan sebagai bukti tidak ada maksud tidak baik membongkar rumah karena sudah mulai tercium bau tidak sedap," katanya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved