Ketua Umum Parmusi Usamah Hisyam Meninggal Dunia, Isak Tangis Warnai Prosesi Pemakaman di Bogor

Kabar duka datang dari Ketua Umum Persaudaraan Muslimin Indonesia ( Parmusi ), Usamah Hisyam.

Penulis: Muamarrudin Irfani | Editor: Damanhuri
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
Jenazah Ketua Umum Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi), Usamah Hisyam saat hendak dimakamkan di PTQ Pondok Bambu, Desa Cogrek, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Jumat (19/7/2024). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, PARUNG - Kabar duka datang dari Ketua Umum Persaudaraan Muslimin Indonesia ( Parmusi ), Usamah Hisyam.

Ia menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit IMC BSD City Tangerang Selatan sekitar pukul 07.30 WIB, Jumat (19/7/2024).

Jenazahnya dimakamkan di area Pesantren Tahfizhul Quran (PTQ) Pondok Bambu, di wilayah Desa Cogrek, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor.

Setelah diberangkatkan dari rumah duka di BSD, jenazahnya tiba di lokasi pemakaman pada pukul 14.13 WIB menggunakan ambulans dan langsung disholatkan.

Proses pemakamannya dihadiri oleh pihak keluarga, kerabatnya, dan juga para santrinya.

Isak tangis pun mewarnani prosesi pemakaman wartawan senior yang pernah menulis buku tentang Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Pimpintan PTQ Pondok Bambu, Imam Fathurrohman mengatakan, Usamah Hisyam meninggal dunia diduga akibat penyakit yang dideritanya.

"Seingat saya itu beliau sakit diabetes ya tapi ini sakitnya sudah lama, sekitar mungkin kalau engga salah dua atau tiga tahun terakhir gitu. Ada komplikasi, ada jantung juga kemudian setahun terakhir itu dia harus cuci darah dua kali dalam seminggu," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Jumat (19/7/2024).

Ia menuturkan, adapun alasannya di kebumikan di TPQ Pondok Bambu dikarenakan tempat pendidikan ini didirikan oleh mendiang Usamah Hisyam yang diresmikan pada tahun 2022.

Imam Fathurrohman mengatakan, sebelum kembali kepada Sang Pencipta, Usamah Hisyam berpesan untuk dimakamkan di tempat ini agar didoakan oleh para santrinya.

"Sudah dari jauh-jauh hari (berpesan), mungkin setengah tahun belakangan atau tiga bulan belakangan, sering beliau bilang, 'Ustadz Imam, nanti saya dimakamkan di sini ya.' Ditunjuk, 'Saya mau di sebelah sana. Nanti didoakan sama anak santri'," ungkapnya.

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved