Kasus Vina Cirebon

Misteri Nasib Baut saat Vina dan Eky Tewas, Sikap Penasihat Kapolri Bikin Pengacara Naik Darah

Nasib baut saat Vina dan Eky tewas di Cirebon pada tahun 2016 lalu hingga kini masih menjadi misteri.

Penulis: Damanhuri | Editor: Damanhuri
Kolase Tribun Bogor/ist
Misteri Nasib Baut saat Vina dan Eky Tewas, Sikap Penasihat Kapolri Bikin Pengacara Naik Darah 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Nasib baut saat Vina dan Eky tewas di Cirebon pada tahun 2016 lalu hingga kini masih menjadi misteri.

Pasalnya, di baut yang ditemukan saat Vina dan Eky tewas tersebut menempel daging manusia.

Kuasa Hukum terpidana kasus Vina Cirebon, Otto Hasibuan dibikin naik darah melihat sikap Penasihat Ahli Kapolri Irjen (Purn) Aryanto Sutadi.

Otto Hasibuan menilai banyak kejanggalan dalam kasus pembunuhan yang terjadi pada tahun 2016 silam.

Salah satunya soal temuan baut yang menempel daging manusia.

"Soal baut, saya katakan ini kejanggalan, bukan bilang polisi salah. Bagaimana nasibnya baut ini," kata dia.

Otto mempertanyakan siap pemilik daging yang menempel di baut tersebut.

Sebab, hingga kini tak diketahui secara pasti dimana baut itu dan daging siapa yang menempel.

"Harus ditanya daging siapa ini, apakah dari tubuh Vina atau daging siapa," jelasnya.

Klik juga foto dibawah ini!

lihat fotoRazman Nasution bukan merupakan pihak termohon maupun pemohon, namun ingin melaporkan hakim ke Komisi Yudisial terkait perilaku di persidangan.
Razman Nasution bukan merupakan pihak termohon maupun pemohon, namun ingin melaporkan hakim ke Komisi Yudisial terkait perilaku di persidangan.

Ia pun heran, karena berdasarkan BAP (Berita Acara Pemeriksaan) korban Vina dan Eky dibawa oleh para pelaku pembunuhan ke flyover.

Jika hal itu benar, maka tak mungkin ada daging menempel di baut.

"Sebab kalau dibawa ke flyover lalu diletakan, gak mungkin ada daging itu," tegas Otto Hasibuan lagi.

Menurutnya, kejanggalan ini harus bisa dibuktikan oleh polisi yang kini tengah menangani kasus Vina Cirebon.

Otto nampaknya naik darah lantaran Penasihat Ahli Kapolri Irjen (Purn) Aryanto Sutadi malah terus membela Polda Jabar.

"Pak Aryanto pun sebagai mantan polisi jangan berhenti berpikirnya, jangan terus berpikir membela," kata dia.

"Mestinya Pak Aryanto katakan ‘oh kalau ada itu harus kita periksa lebih lanjut’, gitu dong. Nah kalau ternyata kita temukan di sana nanti baut itu tidak ada hubungannya dengan kecelakaan ini, fine saja," ungkapnya.

Otto menekankan, sikap Aryanto justru akan membuat citra polisi semakin buruk.

"Tapi kalau Pak Aryanto langsung defense, mengatakan begini-begini, itu tidak menuju ke perbaikan hukum. Itu namanya pembelaan korps, itu gak bagus," teasnya.

Sementara itu, Irjen (Purn) Aryanto Sutadi menjelaskan, temuan baut itu tidak serta merta menyimpulkan bahwa kejadian itu merupakan kecelakaan.

nasib sosok yang bocorkan sandiwara pelaku kasus vina
terpidana kasus vina (Ist)

Sebab, kata dia, jika kecelakaan tunggal lalu lintas tak mungkin bagian kepala korban luka parah.

Sebab, yang digunakan korban dalam kondisi utuh.

"Bagaimana dengan orang itu (korban) remuk di sininya (kepala) hancur di sininya (kepala), helmnya utuh, terus dia udah babak belur, menurut otopsi dia kematiannya karena benda keras itu tadi, bagaimana menerangkan itu kecelakaan lalu lintas, kan sulit," kata Irjen (Purn) Aryanto Sutadi  dikutip dari tvOneNews, Sabtu (20/7/2024).

Kemudian soal luka tusuk, yang tidak meninggalkan bekas di kaos, menurut Irjen (Purn) Aryanto Sutadi  hal itu karena saat ditusuk para korban bajunya dibuka.

Sehingga menurutnya wajar jika luka tusukan itu tidak ada pada baju yang dipakai korban.

"Padahal keterangannya yang saya denger, ketika habis dihajar kemudian dipakaikan lagi bajunya, Ya kan waktu ditusuk gak bolong, itu ditafsirkan bahwa gak mungkin itu ditusuk," ungkap Aryanto lagi.

Bahkan ia mengatakan kalau kuasa hukum cenderung menyalahkan penyidik saat itu.

"Ini seakan-akan mengoreksi penafsiran hakim dan menyalahkan tugas polisi," ujarnya.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved