Kasus Vina Cirebon

Nasib 2 Bintang di Kasus Vina, Susno Duadji Ragukan Pangkat Jenderalnya: Jangan Sampai Lolos Kapolri

Nasib dua jenderal di kasus Vina Cirebon kini berada di ujung tanduk usai Tim Khusus Mabes Polri bergerak.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
Kolase TribunBogor
Nasib dua jenderal di kasus Vina Cirebon kini berada di ujung tanduk usai Tim Khusus Mabes Polri bergerak. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Nasib dua Jenderal di kasus Vina Cirebon kini berada di ujung tanduk usai Tim Khusus Mabes Polri bergerak.

Bukan hanya Iptu Rudiana dan penyidik tahun 2016, dua Jenderal bintang satu itu juga nasibnya berada di ujung tanduk.

Keduanya adalah mantan Kapolres Cirebon Kota, yakni Brigjen Indra Jafar dan Brigjen Adi Vivid.

Kini Indra Jafar dan Adi Vivid sudah berpangkat Brigadir Jenderal alias bintang satu.

Dua nama Jenderal bintang satu ini disinggung oleh Kuasa Hukum Iptu Rudiana, Mardiman Sane.

Menurut Mardiman, seorang Rudiana yang saat itu berpangkat Aiptu tidak mungkin bisa mempengaruhi sang kapolres.

"Dua kapolres pada saat itu juga kan orang hebat, sama-sama sudah bintang satu juga sekarang, Pak Indra Jafar sama Pak Ade Vivid," kata Mardiman Sane di Kompas TV, Selasa (6/8/2024).

Mardiman pun tak yakin jika seorang Rudiana bisa membuat skenario hingga mempengaruhi keduanya.

"Katakanlah Pak Rudiana mau menskenariokan, mengkriminalisasi, menurut saya sangat tidak masuk akal, di luar nalar, sampai kemudian bisa mengatur polisi, mengatur jaksa, melakukan putusan," tandasnya.

Menanggapi hal itu, Mantan Kabareskrim Komjen (Purn) Susno Duadji menilai, masih ada kemungkinan Iptu Rudiana yang merekayasa kasus ini.

"Ditinjau dari segi pangkat memang tidak mungkin, tapi ada beberapa kemungkinan, nanti akan terjawab oleh pemeriksaan yang dilakukan oleh Mabes Polri baik oleh timsus maupun tim Bareskrim Polri," ungkap Susno Duadji.

Namun ia menduga bahwa Rudiana justru jadi korban rekayasa dari Aep.

Sebab, pengamanan yang dilakukan Iptu Rudiana di depan SMPN 11 Cirebon berdasarkan keterangan dari Aep.

"Saya yakin bukan Pak Rudiana, tapi Pak Rudiana justru korban terekayasa," kata Susno.

Kemudian Susno Duadji pun meyesalkan dua kapolres yang saat itu dinilai lalai.

Menurutnya, dua mantan kapolres itu kini pasti diperiksa oleh Timsus bentukan Kapolri.

"Yang saya sesalkan, ada dua kapolres yang waktu itu di Polres Cirebon Kota yang sekarang sudah jadi Jenderal, itu saya yakin diperiksa juga," kata dia.

lihat fotoRupanya ada sosok yang mengaku teman SMP Vina di tempat kejadian perkara (TKP) saat Vina dan Eky terkapar pada 27 Agustus 2016 silam.
Rupanya ada sosok yang mengaku teman SMP Vina di tempat kejadian perkara (TKP) saat Vina dan Eky terkapar pada 27 Agustus 2016 silam.

Kedua Jenderal bintang satu itu akan diperiksa mengapa kasus Vina Cirebon menjadi seperti ini.

"Apakah kapolres tidak meng-handle perkara ini? tidak ada gelar? kok bisa?," kata Susno Duadji lagi.

Jika terbukti lalai, kata Susno, maka jangan sampai karir keduanya lolos hingga jadi Kapolri.

"Kalau betul dia lalai, tidak wajar dia menyandang pangkat Jenderal. Jangan sampai dia lolos nanti bisa-bisa jadi kapolri," pungkasnya.

Rudiana sudah diperiksa 3 hari

Mardiman Sane mengatakan, kliennya saat ini sedang berada di Mabes Polri memenuhi panggilan atasannya.

"Saya tidak bilang pemeriksaan, cuma dia bilang 'mohon doanya, yang jelas saya akan menjelaskan seterang-terangnya tanpa ada yang ditutupi'," tutur Mardiman.

"Saya tidak bilang pemeriksaan, cuma dia bilang 'mohon doanya, yang jelas saya akan menjelaskan seterang-terangnya tanpa ada yang ditutupi'," tutur Mardiman.

Ia pun tak mengetahui pemanggilan Rudiana ke Mabes Polri itu dalam rangka pemeriksaan atau hanya diajak ngobrol oleh atasannya.

Namun menurut dia, Iptu Rudiana sudah berada di Mabes Polri sejak akhir pekan lalu.

"Yang jelas sudah 3 malam berturut-turut beliau ada di Bareskrim, dari hari Sabtu malam," ungkapnya.

Mardiman Sane pun meyakini kasus Vina Cirebon adalah pembunuhan.

Sehingga dirinya meminta Iptu Rudiana untuk tidak perlu khawatir dengan pemanggilan tersebut.

"Saya bilang 'Kang Rudi jangan takut sedikitpun, kalau bersih kenapa takut, kalau takut ya berarti tidak bersih' Anda yang melakukan ini, Anda yang menjalani ini di tahun 2016, pertanggung jawabkan apa yang Anda lakukan, kalau sudah sesuai kenapa takut," jelasnya.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved