Breaking News

Travel

Pernah Jadi Tempat Ritual, Telaga Biru Cawene Bogor Kini Jadi Wisata Favorit di Gunung Salak Endah

Telaga Biru Cawene menjadi salah satu objek wisata alam yang berada di kawasan Gunung Salak Endah (GSE).

|
Penulis: Muamarrudin Irfani | Editor: Yudistira Wanne
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
Wisatawan berenang di Telaga Biru Cawene, Desa Gunungsari, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jumat (9/8/2024). (Muamarrudin Irfani) 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, PAMIJAHAN - Telaga Biru Cawene menjadi salah satu objek wisata alam yang berada di kawasan Gunung Salak Endah (GSE).

Objek wisata yang masuk kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) tepatnya di Desa Gunungsari, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor ini baru dibuka pada tahun 2023.

Meski terbilang baru, karena panorama alamnya yang indah ini mampu memikat daya tarik wisatawan dari berbagai daerah untuk berkunjung, khususnya di wilayah Jabodetabek.

Pengelola Telaga Biru Cawene, Ali Nurdin mengklaim objek wisata yang satu ini tersohor karena keindahannya yang alami. 

"Telaga biru ini jadi salah satu objek wisata favorit di kawasan GSE, setiap harinya ada aja wisatawan yg mandi di sini apalagi kalau akhir pekan itu ramai sekali pengunjungnya," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Jumat (9/8/2024).

Menurutnya, daya tarik dari Telaga Biru Cawene adalah airnya yang berwarna biru, sesuai dengan namanya.

Pasalnya meski menjadi destinasi wisata, kelestarian alam tetap terjaga dengan memiliki kedalaman yang bervariatif, dari area terdangkal hingga 4 meter.

Baca juga: Pesona Tempat Wisata Alam Curug Kondang di Bogor, Masih Asri di Lokasi Tersembunyi

Selain itu, fasilitas yang disediakan oleh pengelola pun mampu memanjakan wisatawan yang datang.

"Tiket masuk Rp15 ribu perorang, itu sudah termasuk pelampung, bale untuk istirahat sama air minum gratis," terangnya.

Namun, kata dia, jauh sebelum menjadi destinasi wisata Telaga Biru Cawene ini dikenal dengan sebutan Leuwi Orok.

Hal itu dikarenakan terdapat cerita masyarakat yang melegenda secara turun temurun dan juga bentuk dari area kolam pemandian yang menyerupai rahim perempuan.

"Disebut Leuwi Orok dulu konon katanya sering terdengar suara orok nangis di situ, terus di situ ada kocoran air atau air yang mengalir itu mirip sama rahim perempuan gitu, jadi dinamain Leuwi Orok," terangnya.

Selain itu, ia menyebut berdasarkan cerita dari orang tua terdahulu bahwa Leuwi Orok ini menjadi tempat ritual yang berkaitan dengan supranatural.

Ali Nurdin mengatakan, orang-orang yang memiliki hajat atau suatu keinginan akan dimandikan di Leuwi Orok.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved