Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Kasus Vina Cirebon

Lebih Percaya Cerita Bohong Suroto, Kubu Rudiana Sindir 2 Sahabat Vina Cuma Halu, Tantang Adu Bukti

Lebih mempercayai kesaksian bohong Suroto, kubu Iptu Rudiana, Pitra Romadoni menyebut cerita 2 sahabat Vina cuma halusinasi seraya menantang mereka.

Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
kolase Youtube
Lebih percaya kesaksian bohong Suroto, kubu Iptu Rudiana, Pitra Romadoni menyebut cerita 2 sahabat Vina cuma halusinasi. Pitra pun menantang Mega dan Widi untuk menunjukkan bukti valid. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kubu Iptu Rudiana tegas tak mempercayai kesaksian dari dua sahabat Vina, Mega dan Widi terkait kasus Vina Cirebon.

Bahkan sembari menyindir, kubu Rudiana menyebut Mega dan Widi cuma halusinasi saat menceritakan detik-detik Vina ditemukan kritis lalu meninggal dunia.

Alih-alih percaya dengan Mega dan Widi, kubu Rudiana lebih meyakini kesaksian Suroto, mantan mandor desa yang mengaku sempat mendatangi TKP ditemukannya Vina dan Eky delapan tahun lalu.

Seperti diketahui, Suroto sempat bersaksi bahwa dia lah yang pertama melihat kondisi jasad Eky dan Vina yang kritis di Jembatan Talun sebelum pihak kepolisian datang.

Karena kesaksian Suroto itulah, kasus Vina dan Eky diyakini sebagai pembunuhan, bukan kecelakaan.

"Waktu itu menunjukkan pukul 10 (malam), saya sebagai mandor desa karena rutin keliling di wilayah Talun, saya sampai di jembatan itu di situ udah ada banyak pengguna jalan pada berhenti dan melihat korban tergeletak di situ. Saya menanyakan 'ini kenapa pak', ini kecelakaan, tidak ada yang menolong," kata Suroto dalam Youtube Kang Dedi Mulyadi Juni 2024.

Namun belakangan, kesaksian Suroto diragukan oleh berbagai pihak.

Salah satu yang meragukan cerita Suroto adalah mantan Kabareskrim Komnjen Pol Purn Susno Duadji.

Susno tegas menyebut Suroto mengurai cerita bohong soal kasus Vina.

"Banyak saksi-saksi yang enggak jelas, berbohong, termasuk Suroto. Yang dulu saya puji-puji bagus ternyata bohong juga Suroto," ujar Susno Duadji.

Yang pertama menemukan justru orang yang melapor pada polsek kan gitu. Jadi banyak saksi ngaku-ngaku yang pertama ngaku-ngaku hebat tapi bohong juga," sambungnya.

Beda dengan Cerita Mega dan Widi

Selaras dengan keraguan Susno Duadji atas keterangan Suroto, belakangan dua sahabat Vina, Mega dan Widi mengurai kisah mengejutkan.

Bak menjawab keraguan Susno Duadji, Mega dan Widi mengungkap percakapan terakhirnya dengan mendiang Vina.

Berbeda dengan Suroto, Widi justru mengaku masih berkomunikasi dengan Vina pukul 22.00 Wib.

Padahal sebelumnya diakui Suroto, ia menemukan jasad Eky dan Vina dalam kondisi kritis di Jembatan Talun sekira pukul 22.00 Wib.

"Almarhum Vina SMS dulu,'kamu ada di mana? mau ikut main gak?'," kata Widi.

Ajakan dari Vina itu pun tak digubris oleh Widi.

Dua teman dekat Vina, Mega Lestari dan Widia Sari mengungkap detik-detik almarhum menghebuskan napas terakhir.
Dua teman dekat Vina, Mega Lestari dan Widia Sari mengungkap detik-detik almarhum menghebuskan napas terakhir. (Kolase Tribun Bogor)

Widi ogah keluar malam-malam karena takut dimarahi pacarnya.

Hingga akhirnya pada pukul 22.15 Wib, Widi mengaku sempat ditelepon Vina.

"Vina pas nelepon saya bener-bener seneng banget, banyak gerombolan lagi ketawa, terus ada suara motor," akui Widi.

Cerita yang disampaikan Widi itu akhirnya terkuak kebenarannya.

Tak asal bercerita, Widi ternyata punya bukti valid riwayat percakapan dengan Vina.

Yakni berasal dari ekstraksi isi HP Widi, ternyata Vina memang masih mengirimkan pesan ke Mega sekira pukul 22.14 Wib.

"Mau ga mek? Ntar di jemput sma kita," kata Vina dalam chat.

Bantahan Kubu Rudiana

Kendati kesaksian Mega dan Widi telah terkonfirmasi dengan adanya bukti chat dari Vina, kubu Iptu Rudiana tetap menyangkalnya.

Dalam tayangan Kompas TV, pengacara Iptu Rudiana, Pitra Romadoni Nasution menyebut Mega dan Widi bohong karena tidak berada di TKP di tanggal 27 Agustus 2016 lalu.

"Widi dan Mega ini kan menyampaikan karena ditelepon (Vina), kalau itu pun benar. Tapi kan pendalamannya, dia tidak melihat di lokasi. Keterangan itu tidak benar dan bohong," ungkap Pitra Romadoni.

Alih-alih mendengarkan cerita Mega dan Widi, Pitra justru lebih percaya cerita Suroto.

Sebab menurut Pitra, Suroto lah yang ada di TKP malam itu, bukan Mega dan Widi.

"Bagaimana mungkin sekitar jam 22.05 itu (Mega dan Widi) masih menelepon yang bersangkutan (Vina), padahal saksi Suroto saja mengatakan sekitar pukul 22.00 itu dia (Vina) sudah terkapar di flyover Talun, kan enggak nyambung dengan saksi Suroto," tegas Pitra.

Lantaran hal tersebut, Pitra pun menyebut dua sahabat Vina yakni Mega dan Widi cuma berhalusinasi saat menceritakan soal pesan dari Vina.

Menurut Pitra, pada pukul 22.00 itu Vina sudah kritis dan terkapar di Jembatan Talun, tidak mungkin menelepon Widi atau Mega.

"Itu kan cuma halusinasi dia (Mega dan Widi) aja. Yang melihat pukul 22.00 itu bukan hanya Suroto, ada lima orang. Bagaimana mungkin orang yang sudah terkapar telepon 'halo'. Makanya saya bilang halusinasi aja nih orang (Mega dan Widi)," imbuh Pitra Romadoni.

Baca juga: Lawan Balik Iptu Rudiana, 7 Terpidana Kasus Vina Siapkan Taktik Jitu, Ayah Alm Eky Kian Terpojok

Ogah mempercayai cerita Mega dan Widi, Pitra pun mengungkit kasus Vina sebagai pembunuhan bukan kecelakaan.

Hal itu diyakini Pitra berdasarkan cerita dari Suroto.

"Kalau memang itu bukan kecelakaan, Suroto aja melihat pada saat terkapar mayat (Eky) dan Vina kritis, dia melihat saat (Eky) memakai helm, mukanya lebam-lebam, berkucuran darah. Suroto melihat ini bukan kecelakaan, mukanya lebam tapi helm tidak rusak," ujar Pitra.

Karenanya, Pitra pun menantang Widi dan Mega untuk adu bukti soal apakah kasus Vina adalah kecelakaan atau pembunuhan.

Pitra menyediakan uang belasan juta untuk membuktikan kebenaran cerita Widi dan Mega.

"Makanya saya tantang, coba buktikan itu kecelakaan, saya kasih Rp12 juta. Sampai sekarang enggak ada yang bisa buktikan," pungkas Pitra.

Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved