Kasus Vina Cirebon
Pantas Ditertawakan Penasihat Kapolri, Ismail Tak Punya Bukti, Yeni Ada di Malaysia Saat Kejadian
Saksi M Ismail kini terancam diduga berbohong soal cerita melihat kecelakaan di malam kejadian kasus Vina Cirebon.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Saksi M Ismail kini terancam diduga berbohong soal cerita melihat kecelakaan di malam kejadian kasus Vina Cirebon.
Bahkan Ismail sempat ditertawakan oleh Penasihat Ahli Kapolri Irjen (Purn) Aryanto Sutadi soal ceritanya terkait kasus Vina Cirebon.
Sebab Ismail malam itu mengaku melihat pasangan muda-mudi kecelakaan di flyover Talun.
Ismail mengingat kejadian itu karena malam itu dirinya baru pulang mengantar anak angkatnya melamar seorang wanita di Cirebon.
Saat itu Ismail dan anaknya, Purnomo mengaku sebagai orang yang menyaksikan detik-detik kejadian.
Ismail dan Purnomo melihat motor yang dikendarai Eky menyerempet trotoar.
Eky disebut terpental ke tiang lampu usai sebelumnya sempat standing.
Cerita Ismail itu pun jadi bahan tertawaan Aryanto Sutadi.
"Kemarin Pak Dedi menemukan saksi yang melihat bahwa dia (Eky) standing, ini kan baru muncul sekarang, dulu ini enggak pernah ada," kata Aryanto dikutip dari tvOneNews.
Menurut Aryanto, jika keterangan Ismail ini diajukan sebagai bahan di Peninjauan Kembali (PK), ma tidak akan kuat.
Sebab hal itu hanya sebatas kesaksian dan tidak ada buktinya.
"Karena tidak didukung dengan data yang valid, hanya keterangan saksi," tandasnya.
Kini orang yang jadi saksi untuk mendukung kebenaran cerita Ismail dan Purnomo pun justru mengurai fakta berbeda.
Saat ditemui Dedi Mulyadi, Yeni wanita yang dilamar Purnomo ternyata tidak ada di Cirebon pada 27 Agustus 2016.
Yeni mengaku kalau dirinya sudah bekerja di Malaysia sejak 16 Juni 2016.
Bahkan Yeni mengaku memiliki bukti berupa paspor dan surat-surat lainnya.
Yeni pun kini memutuskan hubungannya dengan Purnomo karena tak mau terseret kasus Vina.
Ternyata Purnomo pun tidak jujur soal Yeni kepada Dedi Mulyadi.
Purnomo dan Ismail sejak awal tidak mengatakan kalau Yeni sudah bekerja di Malaysia saat mereka datang untuk melamar.
Saat dicecar oleh Dedi Mulyadi, keduanya baru mengaku kalau saat itu Yeni tidak ada.
"Waktu dilamar itu Yeni nya ada gak?," tanya Dedi Mulyadi.
"Gak ada pak," kata Purnomo.
Padahal sebelumnya Purnomo sempat mengaku membelikan nasi bungkus untuk Yeni, ibunya Yeni, dan adiknya Yeni.
Bahkan saat datang ke toko tempat membeli kue, ternyata toko itu baru buka tahun 2023.
Kini, Ismail dan Purnomo hanya punya satu bukti lagi untuk menguatkan keterangannya.
Bukti itu berupa buku catatan di hotel tempat keduanya menginap.
"Nanti saya ingin lihat bagaimana daftar di hotel itu," kata Dedi Mulyadi.
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :
| Nasib Miris Terpidana Kasus Vina Cirebon Usai PK Ditolak MA, Kondisi Sudirman Memprihatinkan |
|
|---|
| Ucil Mendadak Ciut Usai MA Tolak PK Kasus Vina Cirebon, Kini Tak Berani Lawan Iptu Rudiana |
|
|---|
| Cerita Widi Mimpi Bertemu Vina Saat Sidang PK Saka Tatal, Bisikannya Jadi Pertanda Putusan MA |
|
|---|
| PK Terpidana Kasus Vina Cirebon Ditolak, Penasihat Ahli Kapolri Lega: Polisi Tidak Perlu Repot Lagi |
|
|---|
| Imbas Keputusan Mahkamah Agung, Ayah Terpidana Kasus Vina Cirebon Ngebatin, Berat Badan Turun 7 Kg |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bogor/foto/bank/originals/Ismail-kini-terancam-diduga-berbohong-soal-cerita-melihat-kecelakaan-Vina-dan-Eky.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.