Info Kesehatan

Mitos Atau Fakta, Vegetarian Tidak Dapat Cukup Banyak Protein dari Makanannya? Ini Kata dr Tirta

dr Tirta mengurai fakta di balik informasi yang beredar yakni para vegetarian tidak dapat cukup protein dari makanan yang disantapnya.

Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
Youtube channel Tirta Pengpengpeng
dr Tirta mengurai fakta di balik informasi yang beredar yakni para vegetarian tidak dapat cukup protein dari makanan yang disantapnya. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Gaya hidup vegetarian belakangan disorot lantaran peminatnya kian banyak di tanah air.

Karenanya, muncul informasi yang berkembang bahwa para vegetarian sebenarnya tidak mendapatkan cukup banyak protein dari makanan yang disantapnya.

Terkait dengan informasi tersebut, dokter sekaligus influencer ternama Tirta Mandira Hudhi mengurai fakta.

Dalam konten mitos atau fakta, dr Tirta menjelaskan soal sumber protein yang didapat para vegetarian.

Untuk diketahui, vegetarian adalah gaya hidup yang dianut seseorang yakni dengan menerapkan pola makan tanpa mengonsumsi makanan dari hewan seperti daging hewan darat dan laut.

Alhasil para vegetarian hanya mengonsumsi makanan dari sayuran dan protein nabati.

"Selama dia memenuhi proteinnya dari nabati, itu enggak masalah. Protein nabati bisa didapat dari biji-bijian dan kacang-kacangan. Seperti tempe, tahu, kelapa sawit," ungkap dr Tirta.

Mitos Atau Fakta, Vegetarian Tidak Dapat Cukup Banyak Protein dari Makanannya? Ini Kata dr Tirta
Mitos Atau Fakta, Vegetarian Tidak Dapat Cukup Banyak Protein dari Makanannya? Ini Kata dr Tirta (Instagram)

Namun diungkap dr Tirta, kandungan protein dalam bahan nabati memang tak sebanyak hewani.

Alhasil para vegetarian yang mengonsumsi protein nabati tidak akan mudah kenyang.

"Tapi kandungan protein di nabati tidak sebesar di protein hewani. Maka tentu dia untuk memakan protein dari vegan itu akan lebih banyak. Bayangin makan banyak tapi enggak kenyang-kenyang," pungkas dr Tirta.

"Contoh makan beras merah atau sirataki, terus tempe dan tahu, mau makan tempe 100 itu kandungan cuma ibaratnya 1/20 daging. Jadi ada baik dan buruknya," sambungnya.

Baca juga: Jangan Sepelekan, Ternyata Angin Duduk Bisa Jadi Gejala Penyakit Serius, Simak Penjelasan dr Tirta

Karenanya, terkait dengan informasi yang beredar bahwa para vegetarian tidak mendapatkan cukup protein, dr Tirta ragu akan hal tersebut.

Sebab banyak juga para vegetarian yang bugar dan sehat lantaran paham asupan kalori yang harus dikonsumsinya.

"Vegan ini bagus kalau misalnya kalian mencukupi kalori. Misal untuk mencukupi (kalori), harus hafal berapa kalorinya. Tapi tentu jangan mengharap tempe sama dengan daging ayam," imbuh dr Tirta.

Selain dari protein nabati, para vegetarian juga dapat energi dari buah-buahan.

"Terus kebutuhan energinya? energi dari alpukat, dari pisang, apel. Gaya hidup vegan enggak selalu kurus, banyak yang fit karena mereka menghitung kalori. Cukup dengan tempe dan tahu," kata dr Tirta.

Perihal pola makan vegetarian, dr Tirta merekomendasikannya untuk para penderita obesitas.

Ya, pola hidup vegeterian menurut dr Tirta cocok untuk orang yang ingin diet namun tetap mau sehat.

"Vegan itu bagus untuk orang-orang yang pengin defisit kalori. Teknik memakan makanan vegan ini bagus untuk mereka (yang ingin diet)," ucap dr Tirta.

Semoga bermanfaat!

Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News 

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved