Pilwalkot Bogor 2024
Polemik KTA 2 Parpol Raendi Rayendra Picu Konflik, PDI Perjuangan Kecewa Soal Etika Politik
Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Bogor, Atty Somaddikarya menyorot dinamika perpolitikan jelang Pilwalkot Bogor 2024
Penulis: Yudistira Wanne | Editor: Naufal Fauzy
Laporan Wartawan Tribunnews Bogor.com, Yudistira Wanne
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Bogor, Atty Somaddikarya menyorot dinamika perpolitikan jelang Pilwalkot Bogor 2024.
Perempuan yang karib disapa Ceu Atty itu melihat polemik dr Rayendra, yang telah memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) PDI Perjuangan dan surat tugas calon Wali Kota Bogor 2024 dan malah memiliki KTA partai Golkar setelah Bakal Calon Wali Kota bertagline Bogor Glowing itu bertandang ke kantor DPD Partai berlambang pohon beringin pada Minggu (18/09/2024).
Atty Somaddikarya menilai langkah tersebut sebagai tindakan sepihak yang berpotensi terjadi kesalahpahaman dengan unsur kesengajaan untuk menciptakan konflik antara dua partai besar.
Atty menduga bahwa ada upaya penyerobotan kader PDI Perjuangan oleh Golkar tanpa adanya konfirmasi resmi baik dari Golkar maupun calon wali kota yang bersangkutan.
"Mengingat dokter Rayendra sudah memiliki KTA PDI Perjuangan tanpa ada paksaan, kemudian yang bersangkutan sebagai orang yang sama membuat KTA Golkar," ucapnya, Senin (19/8/2024).
"Hal ini merupakan langkah yang kurang beretika, jangan pernah menggeser aturan main berpolitik apa lagi menabraknya tanpa berhitung dampak buruk atas hubungan yang sudah lama terjalin kompak antar partai, ada hal utama yang dijunjung tinggi secara terukur," sambungnya.
Lebih lanjut, Atty menegaskan, setiap partai politik memiliki aturan main dan kebijakan yang berbeda seperti halnya di PDI Perjuangan yang sudah menjelaskan sejak awal.
Atty juga menegaskan bahwa sebagai syarat wajib bagi siapapun yang ingin maju dengan tiket dari PDI Perjuangan, harus siap menjadi kader dan memiliki KTA.
"Kami sangat menyayangkan minimnya penghormatan terhadap etika berpolitik. Padahal seorang calon kepala daerah memiliki hak menentukan bendera politiknya sebagai warga negara, namun harus dilakukan dengan mempertimbangkan etika politik," tegas Atty.
Atty pun dengan bijak menjelaskan, PDI Perjuangan dan Golkar adalah dua partai besar yang sarat akan pengalaman politik yang sudah punya jam terbang .
"Seharusnya partai tidak masuk terlalu jauh ke dalam urusan rumah tangga partai lain seperti yang saya lakukan. Kesalahan dan tidak pahamnya sebuah etika tidak sepenuhnya ada pada Golkar, namun ada juga kesalahan dari calon yang mengejar tiket Pilkada demi mencari partai koalisi tapi lupa memperhatikan etika politiknya," tambahnya.
Menatap Pilwalkot Bogor 2024, Atty menegaskan, PDI Perjuangan tidak akan menjadi partai penonton, PDI Perjuangan akan selalu mengambil bagian menjadi pelaku di setiap medan pertarungan demi kesejahteraan rakyat Kota Bogor.
"PDI Perjuangan akan mengambil bagian kemenangan, baik sebagai partai pengusung maupun pendukung. Dengan modal enam kursi di legislatif, kami akan menjadi pelaku dan penentu kemenangan di Pilkada Kota Bogor," ungkapnya.
Pernyataan Dadang Iskandar
Raendi Rayendra
PDI Perjuangan
Kota Bogor
Atty Somaddikarya
calon Wali Kota Bogor 2024
Golkar
Dadang Iskandar Danubrata
Jadi Pemenang Pilkada Kota Bogor, Dedie Rachim Patahkan Mitos F2 Tidak Bisa Jadi Wali Kota |
![]() |
---|
Akhirnya KPU Tetapkan Jadwal Penetapan Wali Kota Bogor Terpilih, Catat Tanggalnya |
![]() |
---|
Bawaslu Pastikan Tidak Ada Sengketa Pilwalkot Bogor 2024, KPU Diminta Tetapkan Paslon Terpilih |
![]() |
---|
Hasil Pilkada Kota Bogor 2024, Pasangan Dedie -Jenal Sapu Bersih Di 6 Kecamatan |
![]() |
---|
Hasil Pilkada Bogor 2024, Dedie Rachim Menang Telak, Eks Sespri Iriana Paling Buncit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.