Ibu Kandung Datangi Mama Tiri yang Siksa Bocah 6 Tahun Sampai Tewas : Anak Saya Sesalah Apa Sih

Ibu kandung dari bocah 6 tahun yang ditemukan tewas di Pontianak, menemui pelaku yang tak lain mamah tiri korban.

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
Tribun Pontianak
ibu kandung datangi mama tiri yang siksa anaknya 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Ibu kandung dari bocah 6 tahun yang ditemukan tewas di Kota Pontianak, menemui pelaku yang tak lain mamah tiri korban.

Tiwi ibu kandung NAA (6) menemui pelaku, IF (24) di kantor polisi.

IF pun mengungkap alasannya tega membunuh anak kandung Tiwi, NAA.

anak 6 tahun tewas disiksa ibu tiri
anak 6 tahun tewas disiksa ibu tiri (Kompas.com)

Jasad NNA ditemukan oleh ayah kandungnya, Ichn di bagian belakang rumahnya, Jalan Purnama Agung 7, Kota Pontianak, Kalimantan Barat pada 22 Agustus 2024.

Jasad NNA ditemukan di celah tembok dengan terbungkus karung.

Tiwi bercerita dia sudah menemui IF di kantor polisi.

"Saya sudah bertemu tersangka di Polda," kata Tiwi dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribun Pontianak.

Tiwi mengatakan dia menanyakan alasan IF tega membunuh NNa.

"Kenapa bisa dia melakukan ini ke anak saya. Anak saya sesalah apa sih," kata Tiwi.

Kepada Tiwi, IF mengaku memendam rasa cemburu karena suaminya, Ichn lebih sayang kepada korban.

"Dia (tersangka) cemburu, kalau kasih sayang ayah Nizam itu lebih besar ke Ahmad Nizam dibandingkan dengan anaknya," kata Tiwi.

"Ada dendam terpendam yang dia lampiaskan ke anak saya," tambahnya.

Menurutnya, NNA sudah dua tahun hidup bersama tersangka.

Tiwi mendapat laporan dari guru, kerap menemukan luka lebam di tubuh korban.

"Dari keterangan gurunya, dia sering kedapatan luka lebam. Tapi selama saya video call itu gak pernah dia mengadu begitu," katanya.

Kabid Humas Polda Kalbar, Kombespol Raden Petit Wijaya mengatakan sejak awal menikah dengan Ichn, mama tiri ini memang tak mau mengurus korban.

"Pelaku ini dari awal sudah tidak mau mengurus anak tirinya," katanya.

Mama tiri sempat bersandiwara demi lolos dari jerat hukum.

IF bahkan menyalahkan Tiwi sebagai ibu kandung korban atas tragedi tersebut.

Penganiayaan terjadi sejak Senin (19/8/2024). Sekitar pukul 11.00 WIB, korban yang baru pulang sekolah dimarahin oleh IF.

Lalu NAA dikurung di belakang rumah tanpa diberi makan semalaman, padahal Kota Pontianak dalam kondisi hujan.

Saat kejadian, ayah korban sedang bekerja di luar kota. Semalaman, NAA  dikurung sendirian di belakang rumah hingga lemas.

Keesokan harinya, korban berjalan sempoyongan.

Lalu ia didorong oleh ibu tirinya hingga kepalanya terbentur lantai kamar mandi. Hal tersebut disampaikan oleh Kabid Humas Polda Kalbar, Kombespol Raden Petit Wijaya.

"Saat melihat korban berjalan dalam keadaan lemas dan sempoyongan, pelaku tidak sabar dan mendorong korban di depan kamar mandi, hingga korban terjatuh dan kepala korban terbentur ubin lantai kamar mandi," ungkap Petit.

Lalu IF memberikan makanan dan minuman pada anak tirinya. Selasa (20/8/2024), kondisi korban tak kunjung membaik.

Sang ibu tiri berusaha memberikan pertolongan pertama dengan napas buatan. Namun NAA menghembuskan napas terakhirnya. Bukannya membawa korban ke rumah sakit, IF malah menyeret NAA ke belakang rumah dan memasukkannya dalam karung.

"IF langsung membungkus tubuh korban dengan beberapa plastik dan kemudian memasukkan tubuh korban ke dalam karung yang sudah dipersiapkan, serta menyeret dan mendorong tubuh korban ke dalam celah antara dinding rumah pelaku dan tetangga sebelah/dinding rumah orang lain," urai Petit.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved