Breaking News

Pilwalkot Bogor 2024

Paslon Dedie Rachim-Jenal Mutaqin Janji Bangun Jalan R3, Pengamat : Bogor Butuh Wajib Dilanjutkan

Yayat melanjutkan, SSA lambat laun akan penuh oleh kendaraan dan kemacetan di pusat Kota Bogor tetap tidak terurai.

Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Ardhi Sanjaya
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
Jenal Mutaqin dan Dedie Rachim Resmikan Posko Perjuangan Abdi Bogor di Jalan Tentara Pelajar, Kelurahan Ciwaringin, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Minggu (11/8/2024). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim-Jenal Mutaqin atau Kang JM ingin mengurai kemacetan di Kota Bogor dengan menambah panjang jalan yakni di kawasan R3,R2, dan BIRR.

Pembangunan jalan itu pun direncanakan akan dilanjutkan oleh pasangan ini jika nantinya terpilih.

Melihat hal ini, Pengamat Infrastruktur dan Tata Kota Yayat Supriatna mengatakan, kawasan R3 hingga BIRR wajib dilanjutkan.

“Pembangunan kelanjutan R2, R3 dan BIRR wajib dilanjutkan. Karena Bogor butuh jalan lingkar agar tidak terlalu fokus harus berputar di Kebun Raya atau SSA,” kata Yayat saat dihubungi TribunnewsBogor.com, Jumat (6/9/2024).

Yayat melanjutkan, SSA lambat laun akan penuh oleh kendaraan dan kemacetan di pusat Kota Bogor tetap tidak terurai.

“SSA suatu saat akan mandek kalau tidak ada jalan lingkar. Supaya semua pergerakan tidak harus ke kebun raya semua,” tambahnya.

Selain itu juga, paslon ini tetap akan melanjutkan konversi angkutan kota (angkot). Konversi ini dilakukan untuk mengurangi jumlah angkot yang ada di Kota Bogor.

Di zaman Bima Arya Wali Kota Bogor 2010-2024, konversi angkot ini sudah dilakukan. Beberapa untit angkot diubah ke Biskita Transpakuan dengan skema 3:1.

“Konversi angkot harus didukung dengan kapasitas fiskal Pemkot. Selama ini kesulitan konversi adalah kendala anggaran dalam bentuk penyediaan busnya atau kendaraan baru. Kalau diserahkan ke investor harus jelas skema kerjasama atau pembiayaannya. Atau misalnya di konversi ke angkot listrik maka harus jelas bisnis prosesnya,” jelasnya.

Yayat pun menegaskan, angkutan umum di Kota Bogor kedepannya harus lebih baik.

“Kedepan ini angkutan umum kota Bogor harus lebih baik dan berbasis digital baik dari sistem pembayaran atau pemantauan kinerjanya,” ujarnya.

Paslon ini pun berupaya akan terus mendorong masyarakat menggunakan moda transportasi umum.

Yayat menyarankan, jika misi ini ingin terlaksana dengan baik, Pemkot Bogor kedean harus belajar dari wilayah lain salah satunya Gianyar.

“Belajar dari Gianyar agar ada gairah naik angkot. Pemda mengeluarkan anggaran 20 milyar. Angkot gratis buat pelajar untuk jam tertentu. Angkotnya dipantau pakai GPS dan pengawasanya dimonitorpetugas Dishub. Nah Pemkot Bogor punya anggaran berapa?,” ungkapnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved