Tak Menyesal, Pembunuh Gadis Penjual Balon di Palembang Tertawa Saat Nonton Penemuan Mayat Korban

Pelaku pembunuhan gadis penjual balon di Palembang ternyata sempat menonton penemuan jadas korban.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
Kolase TribunBogor
Pelaku pembunuhan gadis penjual balon di Palembang ternyata sempat menonton penemuan jadas korban. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Pelaku pembunuhan gadis penjual balon di Palembang ternyata sempat menonton penemuan jadas korban.

Tanpa rasa penyesalan, 3 pelaku pembunuh gadis penjual balon di Palembang itu justru asyik tertawa.

Ketiganya terlihat berbaur dengan kerumunan warga yang menyaksikan penemuan jasad korban di TPU Talang Kerikil, Palembang, Sumatera Selatan.

Korban, yakni AA (13) merupakan siswi SMP yang sehari-hari bekerja sebagai penjual balon sepulang sekolah.

AA dibunuh oleh tiga remaja bejat, yakni IS (16), MZ (13), NS (12) dan AS (12).

Pada video yang beredar di media sosial, tiga pelaku ikut menyaksikan penemuan mayat.

Seorang pelaku yang merupakan remaja berbaju hitam dengan kepala plontos bahkan sempat tertawa.

Pelaku tampak berdiri di barisan depan tak jauh dari jasad AA tergeletak.

Cara Sadis 4 Bocah Bunuh Gadis Penjual Balon di Palembang, Tangan Kaki Korban Dipegangi Saat Digilir
Cara Sadis 4 Bocah Bunuh Gadis Penjual Balon di Palembang, Tangan Kaki Korban Dipegangi Saat Digilir (Kolase TribunnewsBogor.com)

Di tengah kerumunan warga, pelaku sempat berbincang dengan temannya yang ada di belakang.

Ia melirik temannya lalu terlihat mengucapkan sesuatu.

Sambil kembali melihat ke arah korban, pelaku terlihat asyik tertawa.

Kedatangan para pelaku ke TKP penemuan jasad gadis penjual balon dibenarkan oleh Dirkrimum Umum Polda Sumsel Kombes Pol M Anwar Reksowidodo.

"Benar ada tiga pelaku yang datang," kata Anwar Reksowidodo.

Tiga pembunuh yang datang ke TKP adalah MZ, NZ dan AS.

Menurut Kombes Pol M Anwar Reksowidodo, tiga pembunuh sengaja datang ke TKP agar tidak dicurigai.

"Mereka datang sehingga ada anggapan jika mereka bukan pelakunya," katanya.

Namun tiga pembunuh ini langsung panik ketika melihat polisi datang ke lokasi.

"Ketika petugas datang 3 pelaku ini langsung kabur," katanya.

Sementara satu pelaku lagi, yakni IS, datang ke rumah duka dan ikut yasinan.

IS diketahui merupakan pacar atau teman dekat AA, sekaligus otak dari kasus pembunuhan dan pemerkosaan.

"Satu di antara empat orang tersebut adalah pacar atau rekan, apa teman dekat laki-laki dari korban," kata Kapolrestabes Palembang Kombes Harryo Sugihhartono dikutip dari Youtube Beritasatu, Jumat (6/9/2024).

Ia menjelaskan, berdasarkan motif para pelaku melakukan tindakan tersebut yakni karena kebiasaan menonton film porno.

Bahkan polisi menemukan beberapa film porno di ponsel milik tersangka.

Harryo Sugihhartono menjelaskan, para pelaku awalnya tidak berniat membunuh korban AA.

"Namun ada perencanaan yang bersifat ingin mengerjain, dalam arti mengumbar syahwatnya," jelas dia.

Para pelaku membekap korban hingga akhirnya meninggal dunia.

"Ketika melakukan pembekapan yang berharap hanya pingsan namun kenyataannya karena tindakannya terlalu reaktif terlalu cepat dan keras yang pada akhirnya menyebabkan korban henti nafas yang pada akhirnya meninggal dunia," tutur dia lagi.

Setelah itu, korban kemudian dirudapaksa secara bergiliran oleh empat pelaku.

Para pelaku kemudian membawa jasad gadis penjual balon itu ke kuburan China,

Di sana para pelaku kembali menyetubuhi jasad korban.

Para pelaku disangkakan tindak pidana penganaian terhadap anak, persetubuhan terhadap anak dan pencabulan terhadap anak.

"Di mana yang bersangkutan melanggar pasal 76 huruf c j pasal 80 ayat 3 undang-undang RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak demikian juga pasal 76 HD J pasal 81 ayat 1 Pasal 76 hurf e j pasal 8 ayat 3 undang-undang nomor 17 tahun 2016 tentang perlindungan anak," pungkasnya.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved