Kasus Vina Cirebon

Jaksa Sidang PK Kasus Vina Nilai Dedi Mulyadi Arahkan Jawaban Saksi, Kini Jadi Jarang Bagi Sembako

Jaksa Sidang PK Kasus Vina Nilai Dedi Mulyadi Arahkan Jawaban Saksi di Youtube, Kini Jarang Bagi Sembako

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
Kompas TV
Dedi Mulyadi Dicecar Jaksa Saat Jadi Saksi Sidang PK Kasus Vina 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Dedi Mulyadi dinilai telah mengarahkan saksi dalam kasus Vina Cirebon.

Penilaian itu diutarakan Jaksa Penuntut Umum (JPU) di sidang PK kasus Vina Cirebon.

Diketahui bahwa Dedi Mulyadi menjadi saksi testimoni the auditum dalam sidang Peninjauan Kembali (PK) terpidana kasus Vina Cirebon.

Secara garis besar Dedi Mulyadi ditanya soal alasan melakukan penelusuran terhadap kasus Vina Cirebon.

Demul diketahui aktif mencari saksi baru bahkan melakukan reka adegan atas cerita yang didapat soal kasus Vina Cirebon.

Hanya saja seorang Jaksa menilai bahwa Dedi Mulyadi memakai teknik bertanya mengarahkan saat melakukan wawancara.

"Kalau saya berbeda pandangan ketika pak Dedi aktif survei ke saksi dan fakta pertanyaannya itu teknik bertanya mengarahakn tanggal dan hari bahwa ini ada ini. Mungkin dari segi yang lain menerima, kalau dari segi yang lain mungkin beda pandangan," kata Jaksa di sidang PK terpidana kasus Vina Cirebon.

Menurutnya Dedi Mulyadi cenderung mengarhkan jawaban saksi agar sesuai dengan yang diinginkan.

lihat fotoBakal calon Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi saat mengunjungi wilayah Desa Wates, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jumat (13/9/2024).
Bakal calon Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi saat mengunjungi wilayah Desa Wates, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jumat (13/9/2024).

"Langsung si orang itu katakanlah bu Nining notabennya saya juga paham, 'bukan begitu kan begini begini betul gak ?'. Nah itu yang sebetulnya menurut hemat kami kurang imbang di dalam melakukan survei di lapangan," kata Jaksa.

Walau demikian, Jaksa mengaku tetap menghargai upaya Dedi Mulyadi mencari kebenaran dalam kasus Vina Cirebon.

"Kami tetap menghargai upaya yang dilakukan pak Dedi," katanya.

Menjawab Jaksa, Dedi Mulyadi pun tak membantahnya.

Ia malah menerangkan menggunakan contoh yang tidak sesuai.

"Bapak bisa melihat wawancara seorang saksi yang dulu bohong ketika di BAP, justru terbalik awalnya tertutup dan takut, begitu saya tepuk-tepuk bahunya 'kamu ada Allah di hati kamu', dia menangis," kata Dedi Mulyadi.

"Pertanyaannya adalah apakah tangisan spontan rakyat biasa adalah berbohong ?" tambahnya.

Selain itu Dedi Mulyadi juga malah meminta Jaksa memakai akal logika soal jarak pandang dari warung madura ke gang.

"Kan kita ada logika, bapak tinggal cek lagi aja ke warung madura jaraknya berapa dari gang, bisa kelihatan apa gak malam hari menurut bapak," kata Dedi Mulyadi.

Jaksa pun mengaku sudah mengecek jarak warung madura di Jalan Perjuangan ke depan gang seperti yang diceritakan Aep dan Dede.

"Kami sudah suveri dan ngecek," katanya.

Jaksa menuturkan bahwa dirinya termasuk yang suka dengan konten Dedi Mulyadi menyantuni masyarakat.

"Saya bukan tidak sependapat, sependapat dengan survei bapak, kami udah lama mengikuti termasuk yang peduli pada masyarakat kecil kami terharu, cuma hari-hari ini kurang tetap lebih ke masalah yang ini, tapi gak apa-apa," kata Jaksa.

Sontak penonton sidang PK terpidana kasus Vina menjadi riuh dengan tawa.

"Gak usah ketawa, kami termasuk yang senang. Cuma akhir-akhir ini berkurang untuk yang ke masyarakat kecil, lebih doniman, mungkin tidak tershooting," katanya.

Dedi Mulyadi menekankan bahwa kebenaran kasus Vina Cirebon jauh lebih mahal ketimbang sembako.

"Peristiwa kemanusiaan ini lebih mahal dibanding sembako," kata Dedi Mulyadi.

"Kami sepakat dan bukan menolak," timpal Jaksa.

"Tenang aja pak," kata Dedi Mulyadi di sidang PK terpidana kasus Vina Cirebon.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved