Mengulik Konflik Perekam dengan Pemeran Video Syur Guru Gorontalo, Selamatkan Sahabat atau Dendam ?

Misteri Konflik perekam dengan siswi pemeran video syur guru Gorontalo, Selamatkan Sahabat atau Dendam ?

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
kolase Instagram
Misteri Konflik perekam dengan siswi pemeran video syur guru Gorontalo 

TRIBUNEWSBOGOR.COM -- Polisi turut mendalami konflik antara perekam dengan pemeran video syur guru dan siswi Gorontalo.

Pasalnya perekam ditenggarai memiliki dendam hingga menjebak temannya sendiri menggunakan video syur guru dan siswi Gorontalo.

Betapa tidak, perekam sampai merelakan rumahnya dijadikan sebagai tempat selingkuh antara guru dengan siswi Gorontalo.

Kapolres Gorontalo AKBP Deddy Herman menerangkan video syur guru dan siswi direkam pada 6 September 2024.

"di rumah temannya," kata AKBP Deddy Herman.

Menurutnya perekam dan pemeran merupakan teman baik.

"Kalau tidak teman baik tidak mungkin menyediakan tempat," katanya.

Walau teman baik, perekam justru menjebak dengan menaruh handphone di ruangan yang dipakai guru dan siswi tersebut.

Terbongkar sosok yang diam-diam rekam video syur guru dan siswi di Gorontalo. Teman korban tampak kesal dengan sosok perekam tersebut.
Terbongkar sosok yang diam-diam rekam video syur guru dan siswi di Gorontalo. Teman korban tampak kesal dengan sosok perekam tersebut. (kolase Twitter)

Sampai akhirnya banyak spekulasi bahwa perekam memiliki dendam hingga menjebak pemeran wanita video syur guru dan siswi Gorontalo.

Kini polisi pun mendalami adanya konflik antara perekam dengan pemeran.

"Kita dalami masalah itu," kata AKBP Deddy Herman.

Walau begitu perekam mengaku merekam video syur Gorontalo itu untuk diserahkan pada istri guru.

"Alasannya untuk diserahkan pada istri oknum guru," katanya.

Walau begitu hingga kini si perekam masih belum mendapat sanksi apapun dari pihak berwenang.

"Kita kordinasi dengan dinas perempuan dan anak apa bisa ditangani atau tidak," katanya.

Sedangkan siswi pemeran video syur guru Gorontalo kini justru menerima sanksi.

Siswi berusia 16 tahun tersebut kini sudah dikeluarkan dari sekolahnya di Madrasah Aliyah Negeri (MAN).

"Kami berharap kalau anak ini masih mau sekolah saya siap membantu mencarikan sekolah lain tempat dia belajar," kata kepala sekolah Rommy Bau.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: 

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved