Keluar Jalur Saat Jelajah Alam Pramuka, Seorang Pelajar Tewas Tenggelam di Sungai Tanjungsari Bogor

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, TANJUNGSARI - Seorang pelajar madrasah ibtidaiyah (MI) setingkat sekolah dasar (SD) tewas tenggelam di sungai yang berada di wilayah Desa Pasirtanjung, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor.

Korban yang diketahui berinisial MF (11) asal Kampung Pasiringgit, Desa Tanjungrasa, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor itu tewas di aliran Sungai Cibeet.

Kapolsek Tanjungsari, Iptu Rustami mengungkapkan, peristiwa itu terjadi pada Kamis (3/10/2024) sekitar pukul 15.30 WIB saat korban sedang mengikuti kegiatan Pramuka.

Pada saat itu, kegiatan yang diikuti oleh 83 peserta dari kelas 5 dan kelas 6 sedang melakukan aktivitas jelajah alam dengan melewati empat pos.

"Awalnya itu ada kalau dulu mah susur alam atau tanda jejak lah, cuma empat anak ini keluar dari trek, ke sungai," ujarnya saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Jumat (4/10/2024).

Iptu Rustami melanjutkan, keempat pelajar yang keluar dari jalur yang sudah ditentukan itupun turun ke sungai.

Namun ternyata aliran air tersebut cukup dalam yang dikenal dengan Leuwi Seuseupan.

Melihat para pelajar tersebut dalam bahaya, kata dia, salah satu pembina pramuka langsung menceburkan diri ke sungai untuk menyelamatkan para siswa.

"Begitu mandi kan dalem, spontanitas pembinanya itu nyemplung juga nyelamatin, diselamatinlah tiga orang ini, udah naik ke atas, yang satunya (MF) belum keliatan," ungkapnya.

Iptu Rustami mengatakan, Pembina Pramuka yang diketahui bernama Agus pun sudah kehabisan tenaga usai menyelamatkan tiga siswanya.

Hingga akhirnya, Agus meminta bantuan kepada warga sekitar untuk membatu mencari satu siswa lagi yang belum berhasil diselamatkan.

Namun nahas setelah berhasil dievakuasi ke daratan, korban berinisial MF tersebut nyawanya tetap tak tertolong akibat tenggelam.

"Pembina ini udah engga kuat, minta tolong lah ke warga yang ada deket-deket situ, cuma yang satu udah tidak tertolong. Yang naikin itu warga, karena si pembina udah engga kuat dia," pungkasnya.