Viral di Medsos

Ini Sosok yang Bikin Kasus Kakak Adik Diperkosa 13 Pria di Purworejo Mandek, Pantas Korban Ketakutan

Terungkap sosok yang jadi penyebab kasus kakak adik diperkosa 13 pria di Purworejo sempat mandek selama satu tahun. Korban ketakutan diancam begini.

Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
kolase Instagram
Pengacara korban, Suyadi (kanan) membongkar sosok yang menjadi penyebab kasus kakak adik diperkosa 13 orang di Purworejo sempat mandek hingga setahun lamanya. 

Lebih lanjut, Suyadi pun menyebut kepala dusun sempat mengancam dan menekan para korban.

Hal tersebut akhirnya membuat para korban ketakutan dan enggan melapor ke polisi padahal mereka telah diperkosa secara kejam.

"Keluarga ini kan tidak tahu bagaimana prosesnya, bagaimana proses melapor harus seperti apa. Tapi kepala dusun malah menekankan 'wis damai wae damai wae (damai aja damai aja)'. Karena dengan ancaman adalah kalau tidak terbukti (pemerkosaan) nanti dilaporkan balik sama para pelaku," imbuh Suyadi.

"Pihak perangkat desa dan pelaku (bilang ke korban) 'kalau tidak terbukti (pemerkosaan terhadap kakak beradik) nanti akan jadi boomerang untuk (korban)'," sambungnya.

"Berarti ada upaya menutup-nutupi? enggak benar nih perangkat desa," kata Uya Kuya.

Baca juga: Ketar-ketir Usai Kasus 2 Gadis Purworejo Diperkosa 13 Pria Viral, Ibu Pelaku Diam-diam Jemput Korban

Hingga akhirnya di bulan September 2024 lalu, salah satu kerabat korban ada yang berinisiatif membantu K dan A.

Yakni kerabat korban menyewa pengacara untuk membantu para korban melapor ke polisi.

"Kami baru dapat perkara masuk ini September 2024 setelah (korban) mencabut laporan di Polres. Sempat di bulan Juli itu dilaporkan (terduga pelaku inisial A). (Laporan itu) inisiatif buleknya ini (korban)," ungkap Suyadi.

"Pejabat desa ini sama sekali tidak membantu proses laporan ini?" tanya Uya Kuya.

"Tidak," kata Suyadi.

"Pejabat ini malah menakut-nakuti karena takut dilaporkan balik. Waktu pelaporan oleh buleknya (korban) ini?" respon Uya terkejut.

"(Pejabat desa) mengarahkan disuruh mediasi, mediasi, mediasi," ujar Suyadi.

Mendengar cerita dari Suyadi, Uya Kuya pun geram dengan sikap perangkat desa tempat tinggal para korban.

Pasalnya mereka bukannya jadi pelindung para warga justru meninggalkan trauma di benak para korban yang masih di bawah umur tersebut.

"Perangkat desa itu harus dimintai keterangan, karena ini enggak benar nih. Ada urusan kejahatan yang serius di desanya dia malah menyarankan untuk tidak melaporkan ke polisi menurut saya ini ngaco, turunkan saja ganti yang lain," kata Uya Kuya.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved