Viral di Media Sosial

Ternyata 3 Siswa Siswa SD Pandeglang Saudara Pemilik Sekolah, Dipaksa Pulang Imbas Konflik Keluarga

Baru Terungkap 3 Siswa SD Pandeglang Korban Konflik Keluarga, Bos Yayasan Masih Saudara, Awalnya Gratis

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
Kolase TribunnewsBogor.com
Ternyata 3 Siswa SD Pandeglang Korban Konflik Keluarga 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Baru terungkap ternyata pemilik sekolah yang memunglangkan paksa adalah saudara dari 3 siswa SD Pangdeglang, Banten.

Meski masih berstatus saudara namun pemilik sekolah tetap tega memulangkan paksa 3 siswa SD Pandeglang, Banten.

Rupanya masalah 3 siswa SD Pandeglang dipulangkan paksa ini berakar dari masalah keluarga.

3 siswa SD Pandeglang, Faeza (11), Farraz (10) dan Fathan (7) dipulangkan paksa dari sekolahnya, SDIT Insan Cendekia Mathlul Anwar (ICMA).

SDIT ICMA berdiri di bawah Yayasan Islamic Centre Herwansyah di Kampung Kadasuluh, Desa Karyasari, Kecamatan Cikeudal, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Sedangkan pemilik yayasannya adalah Serli Andriani.

Ibu 3 siswa SD Pandeglang, Defi Fitriani mengatakan bahwa Serli masih memiliki hubungan keluarga dengannya.

"Kebetulan saya juga dari pihak (keluarga) yang punya yayasan," kata Defi Fitriani.

Selama ini Defi Fitriani juga merupakan bagian dari Yayasan Islamic Center Hermwansyah.

Defi menjabat sebagai bendahara umum.

Sejak awal sekolah 3 anaknya tidak membayar biaya apapun.

"Setelah ada konflik keluarga dimunculkan lah tagihan itu yang tadinya komitmen itu tidak ada pembiayaan untuk anak-anak saya, setelah ada konflik keluarga diterbitkanlah tagihan itu, anak-anak saya jadi korban," kata Defi Fitriani.

3 siswa SD Pandeglang dianggap telah menunggak SPP sebesar Rp 42 juta.

Defi Fitriani merinci SPP perbulan anak-anaknya berbeda.

Anak pertamanya yang kini kelas 6 Rp 250 ribu per bulan.

Sedangkan anak kedua dan ketiga Rp 300 ribu serta Rp 350 ribu.

Baca juga: Ucapan Pedas Bos Yayasan Saat Usir 3 Siswa SD Pandeglang karena Nunggak SPP : Ngapain Sekolah Lagi

"Bukan SPP aja biaya pembangunan seragam dan buku dan lain-lain, komite juga," kata Defi Fitriani.

Defi Fitriani dan suaminya, Muhammad Fahat sudah berusaha keras agar anak-anaknya bisa kembali ke sekolah.

Mereka bahkan sudah meminta tolong Dinas Pendidikan Kabupaten Pandeglang untuk dimediasi dengan pihak Yayasan Islamic Center Herwansyah.

"Suami saya dan kepala sekolah Yadi Hariyadi sempat ngobrol suami saya mau membayarkan itu dengan cara mencicil tapi dari yayasan tetap saja kalaupun dilunasi tetap anak-anak ini harus keluar," kata Defi Fitriani.

6 bulan lamanya 3 siswa SD Pandeglang ini sudah tak sekolah.

Baca juga: 3 Siswa SD Pandeglang Dipaksa Pulang Saat Belajar, Ayah Pasrah Disuruh Lunasi SPP Rp 42 juta

Defi dan Fahat tak bisa mendaftarkan 3 anaknya ke sekolah lain karena Data Pokok Pendidikan (Dapodik) masih ada di SDIT ICMA Pandeglang.

"Mau memindahkan harus dicabut dulu data Dapodik dari sekolah ICMA itu," kata Defi Fitriani.

Selain itu Muhammad Fahat juga tak memiliki penghasilan tetap.

Dia hanya pekerja serabutan.

"Buat makan sehari-hari aja sudah Alhamdulillah," kata Fahat.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp : 

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved