Viral di Medos

Tahan Lapar, Kakek di Cibinong Bogor Pikul Bale Bambu Belasan Kilo Demi Nafkahi Istri dan Cucu

Jalan kaki sejauh 15 kilo di kawasan Nanggewer, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Abah Agus memikul bale bambu.

|
Penulis: tsaniyah faidah | Editor: Tsaniyah Faidah
Instagram @partners_in_goodness
Jalan kaki sejauh 15 kilo di kawasan Nanggewer, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Abah Agus memikul bale bambu. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Abah Agus, lansia berusia 72 tahun sehari-harinya menahan haus dan lapar saat mencari nafkah.

Melansir dari Instagram @partners_in_goodness, Abah Agus merupakan seorang tulang punggung.

Ia berjualan bale bambu agar bisa mendapat uang untuk makan istri dan seorang cucu.

Setiap hari ia berjalan kaki sejauh 15 kilo di kawasan Nanggewer, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.

Sambil memikul bale bambu di pundaknya, Abah Agus menawarkan dagangan ke warga sekitar.

Dalam hatinya berharap ada yang mau membeli barang dagangannya agar hari itu ia memiliki uang.

Bale bambu dijualnya Rp 50 ribu, uang tersebut digunakan untuk membeli makan istri dan susu untuk cucunya.

Jika ada yang menawar, Abah Agus mau tak mau melepas, hanya agar mendapat uang dan tak membawa bale bambu pulang lagi ke rumah.

Meski jika ditawar, ia hanya mendapat keuntungan sedikit.

Tak jarang pula bale bambu yang ia jajakan tak laku terjual meski sudah berkeliling seharian dari pagi sampai malam.

Ia mengaku sedih jika pulang tak membawa sepersen pun uang untuk istri.

Sudah tak membawa uang untuk istri, ia juga harus membawa lagi bale bambu ke rumah.

Haus dan lapar rela Abah Agus tahan.

Ini dilakukan agar uang yang diperoleh tak berkurang untuk membeli makan atau minumnya.

Ia juga lebih memilih untuk makan bersama istri di rumah dari hasil jerih payahnya berjualan.

Baca juga: Pilu Bocah 5 Tahun Jualan Panci Malam Hari, Takut Pulang karena Tak Bawa Uang, Minta Makan ke Warga

Tak hanya menahan lapar, Abah Agus juga harus menahan rasa sakit di bahunya.

Bagaimana tidak, usianya yang sudah renta ia harus memikul bale bambu seberat 15 kg setiap hari.

Bahkan ia harus jalan kaki berkilo-kilo di tengah cuaca terik sambil memikul bale bambu.

Ditambah penglihatan yang tak lagi dapat melihat sempurna karena usia.

Meski keadaan cukup berat untuk dilalui, tapi tak ada pilihan lain bagi Abah Agus selain berjualan bale bambu keliling.

Mengingat ia masih harus memberi nafkah untuk istri dan seorang cucunya yang masih kecil.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved