Viral di Medsos

Kesaksian Dokter Forensik di Sidang Supriyani, Sebut Luka Korban Bukan Karena Sapu, Ini 2 Alasannya

Kesaksian dokter forensik di sidang kasus Supriyani mengejutkan. Sang dokter membongkar penyebab luka di tubuh korban, bukan gara-gara dipukul sapu.

Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
kolase Instagram
Kesaksian dokter forensik di sidang kasus Supriyani mengejutkan. Sang dokter membongkar penyebab luka di tubuh korban, bukan gara-gara dipukul sapu. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Akhirnya dokter forensik membongkar fakta soal penyebab luka di tubuh anak Polisi yang mengaku dianiaya guru Supriyani.

Dokter forensik bernama dr Raja Al Fath Widya Iswara itu mengurai penjelasan soal asal-usul luka yang mirip seperti di tubuh korban kasus guru Supriyani tersebut.

Untuk diketahui, dr Raja Al Fath Widya Iswara dihadirkan sebagai saksi ahli di persidangan kasus guru honorer Supriyani yang dituding menganiaya anak Polisi Aipda Wibowo Hasyim berinisial D (6).

Hadir di Pengadilan Negeri Andoolo Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara hari ini, Kamis (7/11/2024), dr Raja mengungkap soal perbedaan luka memar dan luka lecet.

Luka memar dan luka lecet ternyata punya karakteristik yang berbeda saat muncul di tubuh manusia.

Penjelasan tersebut diurai dr Raja saat diminta menganalisa luka di tubuh korban yakni D yang disebut mengalami luka-luka akibat dipukul oleh guru Supriyani pakai sapu.

Terlihat dalam foto hasil visum, luka di tubuh korban berwarna cokelat nyaris kehitaman yang terletak di paha kanan dan kirinya.

Diungkap dr Raja, luka memar tidak mungkin berwarna cokelat kehitaman.

Luka memar biasanya akan berwarna merah kebiruan dan punya beberapa fase penyembuhan.

"Kalau kita kena luka memar itu warnanya merah kebiruan, keunguan, akan berubah menjadi hijau, dan berubah menjadi kuning dan hilang semua seperti kembali," ujar dr Raja, dilansir TribunnewsBogor.com dari siaran langsung TribunnewsSultra.

"Ada enggak fase menghitam?" tanya pengacara Supriyani.

"Kalau memar tidak ada fase begitu, karena memar yang pecah pembuluh darah, tidak (mengelupas)," imbuh dr Raja.

Kesaksian dokter forensik di sidang kasus Supriyani mengejutkan. Sang dokter membongkar penyebab luka di tubuh korban, bukan gara-gara dipukul sapu.
Kesaksian dokter forensik di sidang kasus Supriyani mengejutkan. Sang dokter membongkar penyebab luka di tubuh korban, bukan gara-gara dipukul sapu. (TribunnewsSultra)

Karenanya, dr Raja mengurai dua alasan kenapa luka di tubuh korban itu tak mungkin karena dipukul sapu.

Pertama, dr Raja melihat warna luka di tubuh korban itu berwarna coklat kehitaman.

Luka tersebut biasanya disebabkan karena melepuh atau luka bakar.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved