Roasting Objek Wisata Orang Kaya di Bogor, Wisatawan Bilang Mirip Pemandian Air Panas di Jepang

Objek wisata Gunung Pancar di Kabupaten Bogor disejajarkan dengan pemandian air panas Kurokawa Onsen di Kyushu, Jepang.

Penulis: yudistirawanne | Editor: Yudistira Wanne
Kolase Tribun Bogor
Objek wisata Gunung Pancar di Kabupaten Bogor disejajarkan dengan pemandian air panas Kurokawa Onsen di Kyushu, Jepang. 

"Di depan tadi udah beli tiket gua kira udah. Tapi ini beli tiket lagi, bayar lagi 2 orang Rp 20 ribu," tuturnya.

Di akhir video yang dibuat, si konten kreator mengeluh jika dia harus mengeluarkan uang yang tak sesuai dengan tiket masuk wisata.

"Total tadi udah Rp 90 ribu belum basah-basah banget," bebernya.

Tak jera

Sebelumnya, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bogor, Yudi Santosa bakal menggelar pertemuan dengan pengelola wisata kawasan Gunung Pancar yang viral akibat kontroversi harga beberapa waktu lalu.

Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Bogor tidak ingin terburu-buru mengambil langkah terkait peristiwa viral di kawasan wisata Gunung Pancar

Langkah ini diambil untuk menghindari kemungkinan penurunan jumlah pengunjung.

"Sudah-sudah, nanti kita adakan pertemuan karena situasinya kemarin kan mereka masih melayani pengunjung. Pertama, ini adalah kewajiban kita dari pemerintah daerah. Kedua, kita khawatir bahwa nantinya mereka malah kehilangan pengunjung, makanya nanti kita duduk bersama," ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (16/4/2024).

Yudi juga menjelaskan bahwa kawasan wisata Gunung Pancar dimiliki oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), tetapi kepemilikan hanya berlaku pada tiket masuk. Bagian dalamnya dikelola oleh warga setempat.

"Pengelolaan di dalamnya memang menjadi tanggung jawab masyarakat, tetapi gerbang masuknya dimiliki oleh BKSDA kehutanan. Mereka harus bersama-sama memfasilitasi, dan kita akan memberikan pemahaman serta mencari solusi bersama," ungkapnya.

Pihak pemerintah Kabupaten Bogor melalui Disbudpar berencana untuk menindaklanjuti kasus tersebut pada Minggu depan, mengingat masih banyaknya kunjungan wisatawan pada pekan ini.

"Tapi waktunya akan disesuaikan. Mudah-mudahan minggu depan kita sudah bisa menindaklanjuti," tandasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved