Yayasan Sejiwa Gandeng Tiktok Ajak Orangtua Murid SMKN 3 Kota Bogor Awasi Anaknya Gunakan Medsos

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Yayasan Sejiwa menggandeng Tiktok untuk mengajak puluhan orang tua SMKN 3 Kota Bogor untuk bijak mengawasi anaknya dalam menggunakan media sosial, Senin (11/11/2024).

Founder Yayasan Sejiwa, Diena Haryana mengatakan, menggunakan media sosial ini penting disosialisasikan kepada orang tua.

Orang tua memiliki peran untuk memastikan keamanan anaknya diruang digital.

Sebab menurutnya, apabila seorang siswa atau remaja tidak dikontrol dalam menggunakan media sosial maka akan berdampak buruk terhadap masa depannya.

“Banyak sekarang anak remaja yang diajak bicara kaya tidak niat, baik mendengar ataupun merespon juga tidak niat, jangan jangan mereka tidak lagi berminat komunikasi,” kata Diena dijumpai TribunnewsBogor.com usai acara.

Diena melanjutkan, jika tidak diawasi, maka akan bosa berdampak terhadap penurunan semangat belajar siswa baik di sekolah maupun saat dirumah.

Meski begitu, Diena melanjutkan, ada beberapa tips yang bisa dilakukan oleh para orang tua atau wali murid untuk mengawasi anaknya dalam menggunakan media sosial.

Mulai dari memberikan batasan penggunaan gawai atau biasa disebut Screen time, untuk anak SMA maksimal 4 jam dalam sehari.

“Kemudian screen zon, wilayah dimana sebaiknya mereka tidak menggunakan gadget, kamar, kamar mandi, ruang makan, ruang keluarga, agar komunikasinya baik bersama keluarga,” jelasnya.

Dilokasi yang sama, Kepala SMKN 3 Bogor, Tatang Komarudin, menjelaskan ada sebanyak 50 siswa dan 50 wali murid yang mengikuti kegiatan workshop tersebut.

“Dengan adanya kegiatan ini diharapkan orang tua lebih bijak mengawasinya. Saya sangat terimaksih kepada tiktok dan sejiwa yang telah memfasilitasi kegitan ini,” kata Tatang.

Tatang menegaskan kepada para siswanya agar menggunakan ruang digital sebagai platform untuk saluran informasi dan mengembangkan kreatifitas.

“Agar hal hal yang positif bisa dikembangkan, dan diwujudukan. Serta tidak sembarangan dalam penggunaannya,” tandasnya.