Warga Panjat Menara Sutet

Buntut Aksi Wanita Panjat Tower Sutet di Bojonggede Bogor, Warga Minta PLN Pasang Pembatas

Keberadaan menara sutet listrik bertegangan tinggi di area perumahan Villa Mutiara Bogor 2, Desa Waringin Jaya, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor.

Penulis: Muamarrudin Irfani | Editor: Vivi Febrianti
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
Menara sutet yang dinaiki oleh seorang wanita di perumahan Villa Mutiara Bogor 2, Desa Waringin Jaya, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Kamis (14/11/2024). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOJONGGEDE - Keberadaan tower sutet listrik bertegangan tinggi di area perumahan Villa Mutiara Bogor 2, Desa Waringin Jaya, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor menjadi mencekam.

Pasalnya, tower setinggi kurang lebih 55 meter itu menjadi tempat pelarian bagi seorang wanita bernama Putri yang mengalami kesehatan mental.

Warga sekitar mencatat wanita berusia 28 tahun itu sudah yang keenam kalinya memanjat tower sutet.

Kejadian teranyar wanita tersebut berhasil memanjat hingga ke puncaknya pada Kamis (14/11/2024) pagi tadi sekitar pukul 06.00 WIB.

Ketua RW setempat, Dodo mengatakan keberadaan sutet tersebut tidaklah meresahkan karena sudah ada jauh sebelum perumahan itu berdiri.

Namun warga khawatir kejadian tersebut dapat terulang kembali suatu waktu apabila tidak dilakukan upaya penjagaan pada tower tersebut. 

Pihaknya pun telah berkoordinasi dengan PLN untuk membuat penangkal agar tower sutet tersebut tidak bisa dinaiki oleh sembarang orang.

“Tinggal membuat surat berita acara buat kita kirim ke pihak PLN nanti akan ditindaklanjuti secepatnya untuk dibuatkan pengaman untuk siapapun itu engga bisa naik ke atas kecuali petugas,” ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (14/11/2024).

Dodo sendiri mengaku belum mengetahui penerapan sistem keamanan apa yang akan diterapkan nantinya.

Namun ia berharap dengan sistem keamanan yang akan dipasang nantinya dapat membuat warga setempat merasa lebih aman dan nyaman karena kejadian serupa dapat diantisipasi.

“Itu secara teknis pln mungkin yg lebih memahami spesifikasinya tadi, kalau dari warga sih tadi juga ada yg mau berkontribusi untuk dibuatkan pengaman kayak kawat berduri, tapi karena kita koordinasi dengan pln nanti kita serahkan kepada pihak yang berkaitan, pungkasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved