Viral di Media Sosial

Sosok Lex Wu yang Tantang Duel Ivan Suginto karena Paksa Siswa Menggonggong, Bukan Orang Sembarangan

Sosok Lex Wu Pria yang Tantang Duel Wali Murid Pemaksa Siswa SMA Menggonggong, ternyata aktifis HAM

|
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
Kolase TribunBogor
Sosok Lex Wu Pria yang Tantang Duel Wali Murid Pemaksa Siswa SMA Menggonggong, ternyata aktifis HAM 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Terungkap sosol Lex Wu, pria yang tantang Ivan Sugianto usai paksa siswa SMA sujud dan menggonggong.

Rupanya Lex Wu adalah seorang aktifis Hak Asasi Manusia (HAM).

Lex Wu viral di media sosial karena menantang Ivan Sugianto duel secara gentleman.

Tantangan yang disampaikan Lex Wu itu dibanjiri dukungan oleh publik.

Ivan Sugianto ditantang duel secara gentleman di atas ring oleh Lex Wu.

Berani menantang Ivan Sugianto, Lex Wu rupanya bukan orang sembarangan.

Ia merupakan pegiat HAM dan Direktur Pasti Indonesia.

Lex Wu mengaku tergerak mengajak Ivan Sugianto duel karena kesal kasusnya berjalan lamban.

"Ini kejadian tanggal 21 Oktober, itu kasus kenapa lama sekali, kedua yang dilakukan Ivan itu tidak manusiawi," kata Lex Wu dikutip dari tvOneNews, Kamis (14/11/2024).

Menurut Lex Wu, permasalahan anak-anak seharusnya bisa diselesaikan secara mandiri oleh anak-anak, tak perlu ikut campur orang tua.

"Seumur hidup saya baru kali ini melihat ada kasus orang tua nyuruh anak-anak bersujud dan menggogonggong di depan publik, di lingkungan sekolah juga," tutur dia.

Untuk itu, dirinya menantang Ivan Sugianto untuk berduel dengannya.

"Kalau memang gentle, kita fight aja man to man. Saya juga bersyukur akhirnya itu jadi trigger akhirnya membongkar kasus ini jadi jalan," jelas Lex Wu lagi.

Sebagai pegiat HAM, Lex Wu juga ikut mengawal kasus ini bahkan turut mendatangi KPAI.

Lex Wu juga menyorot soal perdamaian yang terjadi antara Ivan Sugianto dengan orang tua korban.

"Yang sebenarnya terjadi bukan perdamaian sukarela, tapi ada upaya intimidasi dalam pertemuan itu, yang kemudian diviralkan oleh Ivan lewat video bahwa seolah-olah sudah damai antara pihak keluarga," ungkapnya.

Pertemuan itu, kata dia, dinisiasi oleh Ivan Sugianto yang kemudian mengundang orang tua Ethen yang diwarnai dengan pengacaman.

"Ada ancaman, kalau gak mau dateng nanti Ivan dan cs nya yang datang ke rumah. Makanya ibunya datang," jelasnya lagi.

Bahkan menurut Lex Wu, Ivan memaksa korban menggonggong bukan hanya satu kali saja.

"Menggonggong itu bukan cuma sekali, terjadi juga di ruang sekolah, waktu terjadi mediasi antara Ivan, orang tua Ethan, dan pihak sekolah. Di situ mamahnya sampai pingsan karena syok," kata dia lagi.

Minta Maaf

Ivan Sugianto sudah membuat klarifikasi permintaan maaf.

"Saya ingin meminta maaf sebesar-besarnya, dan saya benar-benar menyesal atas perbuatan dan kegaduhan yang telah terjadi," kata Ivan dalam video.

Ia pun mengaku akan bertanggung jawab atas perbuatannya itu.

"Saya akan segera menyerahkan diri ke Polrestabes Surabaya, saya berharap kepada seluruh masyarakat Indonesia terutama warga Surabaya, saya berharap bisa mengampuni saya," kata dia.

Sementara itu, pihak SMA Kristen Gloria 2 Surabaya menolak mencabut laporan ke polisi atas dugaan perilaku kekerasan oleh pengusaha Surabaya, Ivan Sugianto, terhadap Ethan, salah satu siswa SMA di sekolah tersebut.

SMA Kristen Gloria 2 Surabaya dengan dukungan pengacaranya tetap menyeret Ivan Sugianto ke polisi.

Sudiman Sidabukke yang menjadi pengacara SMA Kristen Gloria 2 menjelaskan, ada dua permasalahan pokok dalam kasus ini.

Pertama, ia menilai konflik antara siswa SMA Kristen Gloria 2 dengan siswa dari sekolah lain yang mengganggu keamanan sekolah.

Sudiman juga menyatakan bahwa pelaku dapat dijerat dengan Pasal 335 KUHP tentang perbuatan yang mengandung unsur paksaan.

"Banyak siswa-siswa yang ketakutan untuk pergi ke sekolah. Orang tua juga tidak nyaman. Karena itu, kami percayakan kepada pihak polisi supaya diselesaikan dengan yang terbaik," jelasnya.

Sejak kejadian tersebut, Kombes Pol Dirmanto menyatakan, polisi dari Polrestabes Surabaya telah melakukan langkah-langkah penyelidikan yang luar biasa.

"Penyelidik sudah mendatangi sekolah segera setelah kejadian viral pada pukul 15.30 WIB."

"Teman-teman dari Polrestabes langsung datang pada saat itu juga, tetapi karena sudah sore, sekolah sudah tutup," kata Kombes Pol Dirmanto.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved