Breaking News

Perjuangan Tak Sia-sia, Kisah Pilu Kakek Penjual Buah di Bogor Berbuah Manis Gara-gara Ini

Kakek penjual buah keliling asal Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor itu mencuri perhatian publik.

Penulis: yudistirawanne | Editor: Yudistira Wanne
Kolase Tribun Bogor
Abah Imang, penjual buah asal Bogor mendapat bantuan dari donatur. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Senyum bahagia terpancar dari penjual buah bernama Abah Imang.

Kakek penjual buah keliling asal Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor itu mencuri perhatian publik.

Dia jalan kaki menempuh jarak cukup jauh dari Ciawi menuju Stasiun Bogor.

Bahkan saat menjalani kerasnya kehidupan, Abah Imang sering menahan lapar.

Kisah pilu penjual buah asal Bogor bernama Abah Imang pun mengetuk pintu hati donatur PING.

Walhasil para donatur sepakat untuk memberi bantuan ke Abah Imang.

Saat donatur datang ke rumah Abah Imang di Kampung Sukamanah, Kelurahan Bitung Sari, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, kakek itu tengah merasakan sakit.

Melihat hal itu, donatur langsung membawa Abah Imang ke klinik kesehatan.

"Ketika kami datang, Abah Imang sedang merasakan sakit di tubuhnya namun beliau dan istri tak menyangka hari itu akan menerima rejeki yang menurut mereka besar," tulis akun medsos partnersingoodness, Jumat (13/12/2024).

"Abah Imang juga bisa memeriksakan kondisi tubuh beliau yang selama ini sering kali menahan rasa sakit," sambungnya.

Lebih lanjut, kebahagiaan Abah Imang semakin bertambah ketika tim donatur membawakan kalung emas yang disediakan untuk istri kakek penjual buah tersebut.

"Seuntai kalung emas juga menjadi hadiah terindah bagi istri Abah Imang. Belum pernah sebelumnya Istri beliau memakai emas di lehernya. Bahagia dan haru langsung terasa manakala istri Abah Imang berterimakasih dan memanjatkan doa," ungkapnya.

Tak hanya itu, Abah Imang juga diberi bantuan uang tunai senilai Rp 8 juta.

"Alhamdulillah senang. Ini rezeki," ungkap Abah Imang.

"Alhamdulillah, mudah-mudahan dimudahkan segala urusan, dipanjangkan umur, disehatkan rezekinya dilancarkan," sambungnya.

Perjalanan Abah Imang

Abah Imang tetap semangat mencari nafkah demi bisa tetap bertahan hidup.

Setiap harinya, ia harus berjalan berkilo-kilo meter sambil memikul dua keranjang berisi pisang.

Pilunya ia kuat berjalan tanpa alas kaki, sembari berjualan.

Kakek penjual pisang itu diketahui sedang keliling berjalan kaki dikawasan Jalan Merdeka, Kota Bogor.

"Dari kejauhan abah keliatan bingung karena hari sudah sore tapi pisang jualannya masih dua keranjang penuh," tulis narasi dalam video tersebut.

Saat ditemui, ternyata buah pisang yang dibawa Abah Imang masih utuh belum ada yang membelinya sejak pagi hingga sore.

"Karena tak kunjung ada yang beli abah mencoba keliling lagi tanpa menggunakan alas kaki," kata dia.

Ia pun kemudian sempat sedikit berbincang dan membeli buah pisang yang dijual Abah Iman.

"Abah tak berhenti berdoa karena kami mebeli dagangannya," sambungnya.

Semangat kakek penjual pisang ini nampak tak pernah luntur.

Peci hitam yang warnanya sudah mulai pudah, menjadi pelindung kepala Abah Iman dari terik panas dan hujan.

Dari wajahnya nampak tergambar jika ia merupakan sosok yang tegar dalam menjalani kehidupan.

Panasnya aspal jalanan, batu krikil hingga tajamnya duri, bukan menjadi penghalan Abah Iman dalam mencari nafkat dengan kerangjang pisangnya.

Telapak kakinya seolah sudah tak lagi rasa sakit demi saat berjuang mencari nafkah untuk keluarganya di rumah.

Ia pun kembali melanjutkan memikul keranjang pisangnya untuk berkeliling dengan harapan pulang membawa uang hasil jualannya.

"Diwaktu sudah sore hari abah masih harus berjalan kaki mencari rezeki tanpa alas kaki," kata dia.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved