Rombongan SMP Bogor Kecelakaan

Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Bus Rombongan SMP Bogor di Malang Jadi Tersangka, Diancam 6 Tahun Bui

Sopir truk yang bernama Sigit Winarno yang sebabkan kecelakaan bus rombongan SMP Bogor di Tol Pandaan - Malang akhirnya ditetapkan menjadi tersangka

Editor: Naufal Fauzy
Kolase Ist
Kecelakaan yang melibatkan bus rombongan siswa SMP asal Bogor dengan truk di Malang viral di media sosial. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Sopir truk yang bernama Sigit Winarno yang sebabkan kecelakaan bus rombongan SMP IT Darul Quran Mulia Putri Bogor di Tol Pandaan - Malang akhirnya ditetapkan menjadi tersangka.

Atas kejadian ini, sang sopir terancam penjara 6 tahun.

Dia dikenakan Pasal 310 nomor 1, 2, 3, 4 Undang-Undang nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Sigit selaku pihak yang bertanggung jawab atas truk tersebut terbukti lalai saat berkendara.

Namun sementara ini Sigit belum ditahan karena masih menjalani perawatan di rumah sakit atas luka yang dia alami.

Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana mengatakan Sigit adalah pihak yang bertanggung jawab atas peristiwa itu.

Ia dianggap lalai ketika berhenti di bahu jalan, saat truk mengalami overheat. 

Diketahui, saat berhenti di bahu jalan di ruas tol KM 77.300A, posisi truk saat itu masih berada di tanjakan, dan sopir memilih turun untuk mengganjal roda mobil tanpa mematikan mesin mobil.

"Sopir memilih tidak mematikan mesin saat berhenti, namun memilih mengambil mengganjal mobil, meski upayanya tidak berhasil hingga mobil akhirnya mundur," ungkapnya, Rabu (25/12/2024) dikutip dari Kompas.com.

"Di sisi lain, sopir tidak menarik hand brake secara sempurna. Karena dari hasil pemeriksaan, tarikan handbrake harusnya 15 klik, dan sopir hanya menarik 10 klik," imbuhnya. 

Putu menyebut, masih akan melakukan penyelidikan lebih lanjut atas peristiwa itu. 

Menurutnya, masih ada kemungkinan ada pihak lain yang dianggap bersalah atas peristiwa itu.

Sebab, berdasarkan hasil penyelidikan, truk mengalami overheat akibat selang radiator terputus sebelum truk mengalami kecelakaan, sehingga temperatur mesin naik.

Dalam pemeriksaan lebih lanjut, polisi mendapatkan fakta berdasarkan pemeriksaan terhadap daftar pengecekan yang dilakukan oleh pemilik truk, PT Rapi Trans Logistik Indonesia, temperatur dan radiator truk tidak dilakukan pemeriksaan berkala sejak Juli lalu. 

"Selain itu, dalam pemeriksaan dengan teknisi Mitsubishi, brake fluid juga tidak layak pakai, ada kebocoran silinder rem, kebocoran sistem pengereman, dan handbrake shoes terindikasi aus," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved