Breaking News

Belum Ada Kasus HMPV di Kota Bogor, Ini yang Wajib Dilakukan Agar Tidak Terinfeksi

Sampai saat ini Dinas Kesehatan Kota Bogor belum mendapatkan laporan atau menemukan kasus HMPV di Kota Bogor.

Editor: Tsaniyah Faidah
Ist
Saat ini, belum ada terapi antivirus khusus untuk mengobati HMPV dan belum ada vaksin untuk mencegah HMPV. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Baru-baru ini virus Human Metapneumovirus (HMPV) yang merebak di China telah ditemukan di Indonesia. 

HMPV adalah virus RNA yang menyebabkan infeksi pernapasan pada manusia.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, virus HMPV berbeda dengan virus COVID-19.

Menurutnya, COVID-19 merupakan virus baru, sedangkan HMPV adalah virus lama yang sifatnya mirip dengan flu.

Sistem imunitas manusia sudah mengenal virus ini sejak lama dan mampu meresponsnya dengan baik.

Gejala umumnya meliputi batuk, demam, hidung tersumbat, dan sesak napas.

Gejala klinis infeksi HMPV dapat berkembang menjadi bronkitis atau pneumonia dan mirip dengan virus lain yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas dan bawah.

Masa inkubasi diperkirakan 3 hingga 6 hari, dan durasi rata-rata penyakit dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahannya.

HMPV menyebar dari orang yang terinfeksi ke orang lain melalui :

  • Sekresi dari batuk dan bersin
  • Kontak pribadi yang dekat, seperti menyentuh atau berjabat tangan
  • Menyentuh benda atau permukaan yang terdapat virus di atasnya lalu menyentuh mulut, hidung, atau mata

Saat ini, belum ada terapi antivirus khusus untuk mengobati HMPV dan belum ada vaksin untuk mencegah HMPV. Perawatan medis bersifat suportif.

Pelaksanaan surveilans penyakit infeksi pernafasan melalui aplikasi Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) yang dilaporkan setiap minggunya melalui penyakit Influenza Like Illnes (ILI) dan Pneumonia.

Situasi ILI dan Pneumonia di Indonesia dan Kota Bogor

Trend ILI di Indonesia tahun 2023-2024 konsisten bergerak dalam rentang 36.000-57.000 kasus per minggu.

Sementara itu di Kota Bogor, tren ILI tahun 2024 fluktuatif dengan tren menurun pada akhir Desember.

Adapun puncak kasus terdapat pada Minggu 12 (Maret) 2024.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved