Viral di Media Sosial

Sosok Bidan Teladan Diprank Pemkab Dihadiahi Motor Tapi Diambil Lagi, 14 Tahun Mengabdi di Pedalaman

Inilah sosok viral bidan teladan yang diprank Pemda Polewali mandar yakni dihadiahi sepeda motor tapi malah motornya diambil lagi setelah upacara.

Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
kolase Youtube
Inilah sosok viral bidan teladan yang diprank Pemda Polewali mandar yakni dihadiahi sepeda motor tapi malah motornya diambil lagi setelah upacara. 

Alhasil hingga kini Rusmiati belum menerima sepeda motor tersebut.

"Sampai sekarang, saya konfirmasi ke pihak Dinkes, ternyata setahu saya dari pihak Dinkes administrasi sudah lengkap semuanya, katanya dari pihak Pemda belum sempat membayarkan motor tersebut," ujar Rusmiati.

Terkait dengan polemik hadiah sepeda motor untuk bidan telatan Rusmiati, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar, Mustaman buka suara.

Diakui Mustaman, pihak Dinkes telah mengupayakan anggaran untuk pembelian sepeda motor.

Namun hingga kini penganggaran tersebut belum disetujui.

"Saya akan mengupayakan untuk memberikan motor dalam hal ini motor dinas. Dalam hal penganggaran kita sudah anggarkan dan sudah masuk SPM di badan keuangan. Tapi ternyata belum keluar sampai sekarang," pungkas Mustaman.

Baca juga: Teka-Teki Bidan Gaib yang Periksa Ibu Hamil di Ponorogo, Janin Mendadak Hilang Saat Hari Persalinan

Sosok bidan Rusmiati

Kini viral meminta haknya, Rusmiati sempat viral lantaran jadi bidan teladan yang inspiratif.

Betapa tidak, Rusmiati yang telah bekerja selama 14 tahun itu rela mengabdi di pedalaman Polewali Mandar.

Bahkan Rusmiati pernah menelusuri desa selama 10 jam demi bisa merawat warga yang sakit.

"Ini adalah buah dari perjuangan saya 14 tahun bertugas di desa, alhamdulillah karena perjalanan saya ikhlas melayani pasien, selalu bersabar bertugas di terpencil meskipun perjalanannya sulit, banyak tantangan dan rintangan. Alhamdulillah 14 tahun berhasil melewati itu," ungkap Rusmiati.

Berkat kerja keras Rusmiati menjadi bidan, angka kematian ibu dan anak di daerahnya terhitung rendah.

Diakui Rusmiati, ia ikhlas menjadi tenaga kesehatan untuk menolong warganya kendati tidak memiliki kendaraan mewah.

"Tidak ada angka kematian ibu dan bayi Alhamdulillah tidak ada selama 14 tahun. Merupakan sebuah sejarah buat saya sebagai bidan desa, saya yang selalu berjalan di tengah hutan, alhamdulillah bisa sampai ke Jakarta berkat diundang Kemenkes," imbuh Rusmiati.

Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News 

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved