Viral di Media Sosial
Pantas Guru Tak Merasa Salah Suruh Siswa Belum Bayar SPP Duduk di Lantai, Diduga Ada Skenario Jahat
Akhirnya terjawab alasan guru SD viral tak merasa bersalah usai menyuruh siswanya duduk di lantai karena belum bayar SPP. Diduga ada skenario jahat.
Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
"Hentikan semua aplikasi untuk menjelekkan sekolah. Kesalahan bukan dari guru, tapi memang adekku yang tidak tahu diri itu memang. Aku mohon ini atas nama keluarga, kami malu sama keluarga, tolong hentikan jangan lagi diperpanjang masalah ini, maafkan kami," kata Yani.
Perihal dugaan adanya rekayasa dalam kasus tersebut, Pjs Kepala Ombudsman RI perwakilan Sumatera Utara, James Marihot Panggabean mengurai fakta mengejutkan.
Pihak Ombudsman menyebut bahwa pihak yayasan sendiri yang telah membenarkan peristiwa guru menyuruh murid duduk di lantai karena belum membayar SPP.
Meski ada rekaman CCTV, James menyebut guru Haryati tetap terbukti sempat menyuruh Mahesa duduk di lantai selama dua hari sebelumnya.
"Berdasarkan penjelasan memang ada CCTV sekolah, dari penjelasan pihak yayasan dan Kepsek seakan-akan ada yang menyetel anak duduk di lantai. Tapi, apapun itu bahwa pada tanggal 6 Januari, anak itu sudah pasti duduk di lantai. Begitupun di tanggal 7 Januari, anak itu duduk di lantai," kata James.
Adapun perihal aksi guru Haryati dua hari meminta siswa yang belum membayar SPP untuk duduk di lantai itu telah diakui sendiri oleh Haryati.
Karenanya guru Haryati tetap diperiksa dan dimintai keterangan oleh dinas pendidikan dan pihak yayasan.
Bukan cuma dugaan rekayasa, kasus tersebut juga sempat diluruskan oleh kepala yayasan.
Baca juga: Curhat Ketua Yayasan Soal Siswa SD Duduk di Lantai, Singgung Ibu Korban Terima Beasiswa Sejak April
Ketua Yayasan Abdi Sukma, Ahmad Parlindungan mengungkap bahwa sejatinya Mahesa dan adiknya hanya diwajibkan membayar SPP selama enam bulan saja.
Sementara SPP di bulan Januari sampai Juni dibayarkan oleh pihak sekolah dari uang donatur.
"Bukti yang kami lakukan membantu masyarakat, uang sekolah khusus anak bu Amelia yang kelas 4 ini Rp60 ribu per bulan. Dan dari Januari sampai Juni itu kami gratiskan. Praktis, ibu itu hanya membayar uang sekolah enam bulan," ujar Ahmad Parlindungan.
Selain keringanan bayaran, pihak sekolah juga telah memberikan kesempatan untuk anak-anak Amelia mendapatkan beasiswa PIP dari pemerintah.
Diungkap Ahmad Parlindungan, Amelia sudah menerima uang beasiswa untuk bayaran sekolah anaknya sejak April 2024 lalu.
Karenanya Ahmad Parlindungan heran kenapa Amelia belum melunasi bayaran anaknya padahal sudah menerima uang yang melebihi dari bayaran SPP anaknya.
Adapun biaya SPP yang wajib dibayarkan Amelia untuk satu anak adalah Rp360 ribu.
Sedangkan beasiswa PIP yang diterima satu anak Amelia adalah Rp450 ribu.
Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t
siswa SD
Haryati
SPP
Kamelia
guru
viral
Medan
Ahmad Parlindungan
Ketua Yayasan Abdi Sukma
Mahesa
James Marihot Panggabean
Rahasia Petugas Damkar yang Viral Tangani Orang Kesurupan, Wanita Ngelantur Disentuh Langsung Lemas |
![]() |
---|
Viral Gerak-gerik Pencuri Pakaian Dalam Wanita Terekam Kamera CCTV, Sambil Bawa Motor dan Gitar |
![]() |
---|
3 Kejanggalan Cerita Dokter Spesialis Tinggal di Kolong Jembatan, Mendadak Kabur Usai Kisahnya Viral |
![]() |
---|
Kebohongan Dokter Viral Tinggal di Kolong Jembatan Terungkap, Identitasnya Dibongkar Youtuber Adi |
![]() |
---|
Sosok Dokter Spesialis Lulusan UI Tinggal di Kolong Jembatan, Alasannya Hidup Melarat Ternyata Pilu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.