Terjawab Penyebab Nanang Gimbal Selalu Sinis ke Sandy Permana Aktor Mak Lampir, Berawal dari Hajatan

Terjawab Penyebab Nanang Gimbal Selalu Sinis ke Sandy Permana Aktor Mak Lampir, Berawal dari Hajatan

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
Kolase TribunnewsBogor.com
Tabungan Dendam Nanang Gimbal Pada Sandy Permana Aktor Mak Lampir, Berawal dari Hajatan 

Agenda rapat sebenarnya untuk membicarakan polemik ketua RT yang dituduh telah selingkuh dengan warganya.

"Diduga ketua RT yang saat itu menjabat ada melakukan perbuatan selingkuh dengan warga sekitar. Dalam acara tersebut korban berteriak dan adu mulut dengan istri ketua RT," katanya.

Nanang kemudian menegur Sandy Permana, namun ia justru mendapat balasan yang tak mengenakan.

"Tersangka menegur 'gak usah teriak-teriak, biasa aja'. Korban melototi tersangka dan berkata 'lu bukan warga sini gak usah ikut-ikutan'," katanya.

Mendapat perlakuan demikian, Nanang Gimbal mengaku memilih diam.

"Namun dalam hati menambah dendam yang dipendam pada korban," katanya.

Baca juga: Penampakan Rumah Pelaku Pembunuhan Sandy Aktor Mak Lampir, Pagar dari Pohon, Botol Miras Berserakan

Dendam Nanang Gimbal semakin menggunung kala keesokan harinya Sandy Permana mengirimkan somasi pada istri Nanang melalui pesan WhatsApp.

"Berisi tuduhan tersangka akan menyerang korban saat rapat. Tersangka tidak menanggapi namun menambah rasa benci terhadap korban," katanya.

Sampailah pada Minggu (12/1/2025) sekitar pukul 06.30 WIB, Nanang Gimbal sedang memperbaiki motor depan rumah.

Lalu, Sandy Permana melintas.

Tanpa ada angin dan hujan, Sandy Permana meludah sambil menatap sinis ke arah Nanang Gimbal.

"Tiba-tiba korban meludah dan menatap sinis terhadap tersangka. Tersangka merasa emosi. Lalu tersangka mengambil pisau dari kandang ayam di samping rumah. Lari mengejar korban untuk meluapkan kekesalan yang selama ini terpendam," katanya.

Nanang Gimbal melampiaskan semua dendam itu dengan cara sangat sadis.

Ia menghujam perut sebanyak dua kali saat Sandy masih duduk di atas motor.

"Korban berhenti melakukan perlawanan dengan cara menangkis dan menghalangi tersangka untuk menususuk. Tersangka tetap berusaha melukai dengan cara menusuk ke arah pelisips 1 kali, menusuk kepala korban 1 kali, menususuk dada 1 kali, leher kiri korban 1 kali," katanya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved