Mendikti Saintek Sebut Rekaman Suara Tampar Pegawi Hasil Editan, Ultimatum Pembuat dan Penyebarnya

Mendikti Saintek Sebut Rekaman Suara Tampar Pegawi Hasil Editan, Ultimatum Pembuat dan Penyebarnya

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
Kolase TribunnewsBogor.com
Mendikti Saintek Sebut Rekaman Suara Tampar Pegawi Hasil Editan, Kini Buru Pembuat dan Penyebarnya 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Satryo Soemantri Brodjonegoro menyebut bahwa rekaman suara yang viral di media sosial merupakan hasil rekayasa.

Mendikti Saintek Satryo menekankan bahwa dia tak bersikap kasar seperti dalam rekaman suara yang beredar luas di media sosial.

Rekaman suara tersebut dinarasikan sebagai atas sikap pemarah dan tindakan penamparan yang dilakukan Mendikti terhadap seorang pegawai.

"Itu tidak pernah ada dan tadi juga yang bersangkutan tidak ini sekali mengenai hal itu. Mereka juga tahu persisi bahwa semua yang muncul di dalam berbagai media itu tidak benar adanya," kata Satryo.

Ia mengatakan suara dalam rekaman, bukan dirinya.

"Bukan (suara di rekaman)," katanya.

Satryo Soemantri Brodjonegoro menekankan bakal melacak sumber utama dari rekaman suara tersebut.

"Kita akan melacak sumber dari berita tersebut. Kalau memang ada upaya yang dilakukan dengan sengaja, saya juga minta teman-teman mempunyai akses media untuk dilacak apa ini buatan atau manipulasi, nanti kita lihat siapa yang melakukan hal itu," kata Satryo.

Ia bahkan mengultimatum untuk menempuh jalur hukum bila terbukti memanipulasi rekaman suara.

"Kita juga memastikan jalur hukum bagi mereka yang sengaja membuat konten seperti itu," katanya.

Satryo Soemantri Brodjonegoro mengaku sudah mendengar sendiri suara rekaman tersebut.

"Sudah (mendengar)," katanya.

Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro meyakini rekaman suara tersebut merupakan hasil editan.

"Tidak benar adanya. Ada ke arah situ (diedit) memang ada upaya ke arah situ, saya tidak pernah bersikap seperti itu, dan itu memang diedit dan kemudian dimanipulasi seakan-akan itu suara saya," katanya.

lihat fotoASN Demo Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro
ASN Demo Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro

Satryo mengatakan sudah menanyakan terkait rekaman suara tersebut ke dua pegawai Kemendikti Saintek, Neni Herlina dan Suwitno.

Kata Satryo, Neni sama sekali tidak mengetahui tentang rekaman suara tersebut.

"Saya tanyakan mereka tidak tahu-menahu mengenai hal itu," katanya.

Dia berpendapat pembuat dan penyebar rekaman suara berniat memojokkan dirinya.

"Pasti maksudnya untuk memojokkan saya," katanya.

Sebelumnya beredar rekaman suara percakapan dua pria dengan disertai suara benturan.

"Mohon maaf, mohon maaf sekali lagi pak," kata pegawai.

Baca juga: Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro Bantah Tampar Pegawai : Tidak Ada Sama Sekali

Sedangkan suara pria yang marah diduga adalah Satryo Soemantri Brodjonegoro.

"Kurang ajar kamu tau gak. Sengaja membuat rumah ini gak ada air ? tadi air hidup terus tiba-tiba mati. Ulah si Riki, kamu diam saja, gak tanggung jawab sama sekali. Sengaja kan kamu ?" kata diduga Mendikti Saintek.

Dalam percakapan pria diduga Satryo marah karena air di rumah dinas tak menyala.

"Kami pulang airnya mati kok. Apa salah kamu ?" tanya pria diduga Mendikti.

Baca juga: Rekaman Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro Tampar Pegawai, Videonya Kini Sudah Tersebar

"Saya gak dampingi tim saya ke sini. Karena saya masih dibutuhin istri, istri habis dijahit belum kering, saya jagain anak. Seharusnya saya dampingin Riki lakukan pengurasan," katanya.

"Katanya airnya kotor banget makanya dikuras sama dia. Yang hubungin Riki bukan saya, karena mba Bela segan sama saya sayanya masih ngurusin istri saya. Makanya kesalahan saya gak sempat dampingi karena saya ngurus istri saya," kata pegawai.

Sedangkan Neni Herlina sebelumnya mengakui bahwa pria dalam rekaman suara itu adalah pegawai vendor yang ditugaskan mengurus rumah dinas Mendikti Saintek.

"Kalau diapa-apapin direkam aja, terus sama dia direkam. Ada rekamannya, gak tau udah nyebar kali, saya kasihan juga sama dia, karena keluarganya takut diapa-apain," kata Neni Herlina.

Ia mengatakan pegawai vendor tersebut sampai ditampar.

"Iya (ditampar)," katanya.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved