Senyum Dedi Mulyadi Respon Pendemo Protes Tambang Ilegal Ditutup, Bongkar Dalang di Balik Unjuk Rasa
Dedi Mulyadi tersenyum saat menangapi aksi pendemo yang protes tambang ilegal di Subang ditutup. Kang Dedi membongkar dalang di balik unjuk rasa.
Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Senyum Dedi Mulyadi mengembang saat menanggapi aksi pendemo yang protes tambang ilegal di Subang ditutup.
Gubernur Jawa Barat terpilih itu lantas membongkar terduga dalang di balik aksi unjuk rasa beberapa waktu lalu itu.
Seperti diketahui, Dedi Mulyadi beberapa waktu lalu resmi menutup tambang ilegal di Subang, Jawa Barat.
Hal itu dilakukan Kang Dedi lantaran tambang ilegal merusak lingkungan dan jalanan setempat.
Guna menyelesaikan kasus tambang ilegal tersebut, Kang Dedi pun memberikan uang saku kepada para sopir truk yang berada di lokasi tambang.
Namun setelah Dedi Mulyadi resmi menutup tambang ilegal, aksi protes ramai bermunculan.
Di media sosial bahkan viral kritikan pedas beberapa pengunjuk rasa soal aksi Dedi Mulyadi menutup mata pencaharian mereka.
Para pendemo mengau tidak makan 18 hari gara-gara penutupan tambang ilegal yang berlangsung satu minggu lalu itu.
Baca juga: Balasan Dedi Mulyadi Pada Pendemo Tambang yang Ngaku 18 Hari Tak Makan : Keren Wajahnya Masih Sangar
Tanggapan Dedi Mulyadi
Merespon aksi protes sejumlah orang soal tambang ilegal tersebut, Dedi Mulyadi akhirnya buka suara.
Dalam akun media sosialnya, pria yang karib disapa Kang Dedi alias Demul itu tampak santai menanggapi unjuk rasa terhadap dirinya.
Sebab kata Kang Dedi, ada dua kejanggalan yang ia lihat dari aksi demo tersebut.
Kejanggalan itu berkaitan dengan sosok dalang di balik unjuk rasa.
"Orang rame nanyain masalah tambang, ada unjuk rasa. Yang unjuk rasa saya paham. Satu, pelat nomornya itu, banyak yang luar malah, bukan di wilayah sekitar. Kedua, yang berunjuk rasa juga tokoh-tokoh, aktivis politik. Bukan pengusaha tambang atau kerja di sektor tambang," ujar Dedi Mulyadi dikutip TribunnewsBogor.com dari akun Instagram-nya, Minggu (26/1/2025).
Karenanya, Dedi Mulyadi pun menduga dalang di balik demo tambang ilegal tersebut adalah sosok ormas dan bukan pengusaha tambang sesungguhnya.
Kang Dedi pun menyinggung soal sosok pendemo yang diduga kerap mendapatkan uang dari tambang ilegal padahal tambang tersebut merugikan warga sekitar.
"Sebagian (pengunjuk rasa) adalah ormas yang mungkin selalu mendapat rezeki dari limpahan tambang ilegal yang terus terjadi. Di balik itu masyarakat di sekitar menderita," imbuh Dedi Mulyadi.
Lebih lanjut, Kang Dedi pun mengurai dampak buruk tambang ilegal untuk masyarakat setempat khususnya di Subang.
Hal itulah yang jadi alasan Kang Dedi ngotot menutup tambang ilegal.
"Jalan kotor dan licin mengalami kerusakan, ancaman bencana, kebisingan, ancaman kecelakaan akibat tonasi yang berlebihan dan banyak mobil yang tidak memenuhi standar sehingga lolos rem sehingga menimbulkan korban jiwa," tegas Kang Dedi.
Guna mengatasi polemik tambang ilegal, Dedi Mulyadi mengaku sudah menyiapkan rencana matang.
Kang Dedi rupanya telah menyiapkan tim guna menuntaskan permasalahan tambang ilegal.
"Apa langkah Kang Dedi menghadapi itu semua? tanggal 6 saya dilantik, sekarang pun saya sudah menyiapkan tim, penambangan ilegal itu ada beberapa dampak yang ditimbulkan. Pertama, kerusakan lingkungan dan ekosistem. Kedua, infrastruktur jalan dan fasilitas lainnya yang dibiayai APBN, kabupaten bahkan dana desa. Ketiga, hilangnya pendapatan selama berpuluh tahun atau bertahun-tahun sehingga pendapatan itu dinikmati pengusaha tambang ilegal, mafia di dalamnya dan termasuk preman pendukung," pungkas Kang Dedi.
Terpenting menurut Kang Dedi adalah ia tidak ingin negara dan rakyat rugi akibat tambang ilegal.
"Problem yang terjadi adalah banyak PT yang bergerak di bidang penambangan tapi tidak memiliki ahli pertambangan, ini akan diaudit, karena di lapangan tidak ada inspektur penambangan, modalnya hanya alat berat," ujar Dedi Mulyadi.
Perihal tambang ilegal, Kang Dedi pun menyinggung soal pidana yang bisa menjerat para pelaku penambangan ilegal yakni dengan pasal pencucian uang hingga korupsi.
Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t
Klarifikasi Uya Kuya 'Lha Kita Artis' dan 'Gaji 3 Juta Sehari Dikira Banyak', Joget DPR Tak Disebut |
![]() |
---|
Jawaban Telak Pasha Ungu Diisukan Mundur dari DPR RI, Tunjukan Kehadiran Saat Rapat: Hadir Kan ? |
![]() |
---|
Detik-detik Markas Maling Digerebek Polisi di Subang, 2 Orang Terpaksa Ditembak Karena Melawan |
![]() |
---|
Senang Tes DNA Ridwan Kamil Negatif, Pria Ini Siap Buktikan Ia Adalah Ayah Kandung Anak Lisa Mariana |
![]() |
---|
Dedi Mulyadi Murka Ada Balita Tewas Akibat Cacingan, Kisahnya Miris: Ibunya ODGJ, Ayahnya TBC |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.