Sosok Lulusan Akpol Paksa Pacar Pramugarinya Aborsi Agar Karir Polisinya Aman, Begini Nasibnya

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kabar miris terkait adanya kabar oknum lulusan Akademi Polisi (Akpol) yang memaksa pacarnya aborsi demi selamatkan karirnya viral.

Hal ini menjadi perbincangan banyak netizen setelah kisah ini diunggah ke media sosial salah satunya oleh akun @ctd.insider pada Rabu (29/1/2025).

Dalam narasi yang beredar disebutkan bahwa tindakan akpol ini tidak hanya memaksa pacarnya aborsi.

Disebutkan juga bahwa setelah aborsi tersebut, sang pacar mengalami infeksi rahim.

Dalam narasi yang beredar ini juga disebutkan bahwa polisi yang memaksa pacar aborsi ini merupakan lulusan Akpol tahun 2023.

Dia disebut mendapat tugas sebagai petugas Reskrim di wilayah Aceh.

Sementara korbannya disebutkan merupakan seorang pramugari.

Sang polisi disebutkan mencekoki korban dengan obat aborsi.

Selain itu dalam narasi di medsos ini juga diungkap adanya perlakuan selingkuh dan perbuatan tak mengenakan lainnya dari sang oknum polisi itu.

Sosok Sang Lulusan Akpol

Kabar yang menghebohkan ini langsung direspon oleh Polda yang mengaku akan mengusut tuntas kasus ini.

Sosok sang lulusan Akpol ini pun kini telah terungkap.

Dikutip dari Kompas.com, sosok oknum polisi ini diketahui merupakan polisi berpangkat Ipda berinisial YF.

Ipda YF ini diketahui bertugas di Polres Bireuen.

Polres Bireuen ini merupakan salah satu jajaran Polres di wilayah hukum Polda Aceh.

Tepatnya berlokasi di Cot Buket, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen, Aceh

Nasib Ipda YF

Ipda YF kini dikabarkan langsung diperiksa oleh Paminal Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam). 

Hal ini dibenarkan oleh Kepala Bidang Humas Polda Aceh, Kombes Joko Krisdiyanto.

"Pemeriksaan itu dilakukan terkait masalah pribadinya dengan seorang wanita viral di media sosial," kata Joko, Rabu (29/1/2025) dikutip dari Kompas.com.

Saat ini, Ipda YF telah ditarik ke Polda Aceh untuk menjalani pemeriksaan dan pembinaan di Bidpropam.

"Yang bersangkutan sedang dalam pemeriksaan dan pembinaan di Paminal Bidpropam," ujarnya.

Joko menambahkan bahwa dirinya belum dapat memberikan informasi detil terkait kasus tersebut. 

Namun ia menegaskan bahwa kasus ini akan diproses sesuai hukum yang berlaku. 

"Apabila ditemukan adanya pelanggaran kode etik, Ipda YF akan diproses sesuai dengan ketentuan yang ada. Mohon waktu, karena kami masih menunggu hasil pemeriksaan. Perkembangannya akan segera kami sampaikan,” ungkapnya. 

Baca berita Tribunnews Bogor lainnya di Google News

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t