Tegas Dedi Mulyadi Dengar Kepsek Kerap Diperas Oknum LSM dan Wartawan, Punya Cara Agar Pelaku Kapok

Calon Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi (Demul) mendengar curhatan beberapa kepala sekolah.

Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Naufal Fauzy
Tangkapan layar Kang Dedi Mulyadi Channel
JERITAN KEPALA SEKOLAH - Calon Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi (Demul) mendengar curhatan beberapa kepala sekolah. Mereka mengaku dipusingkan dengan oknum LSM dan oknum wartawan yang kerap minta uang. Diungkap dalam tayangan Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel yang diunggah pada Senin (3/2/2025). 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Calon Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi (Demul) mendengar curhatan beberapa kepala sekolah.

Dalam pertemuan tersebut, tiga orang kepala sekolah mengaku dipusingkan dengan oknum LSM dan oknum wartawan yang kerap minta uang.

Pertemuan Dedi Mulyadi dengan kepala sekolah ini diungkap dalam tayangan Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel yang ditayangkan pada Senin (3/2/2025).

"Suka ada yang mintain duit gak ke sekolah ?. Jujur ngomong !," tanya Dedi di hadapan tiga orang kepala sekolah.

"Setiap turun dana BOS, suka ada gak ngutik-ngutik dana BOS ujung-ujungnya minta duit ?," kata Dedi mengulangi pertanyaannya.

Ketiga kepala sekolah kompak menjawab bahwa hal seperti itu memang ada.

Kepala sekolah itu juga blak-blakan siapa yang suka memintai uang tersebut.

"Ada, dari oknum wartawan dan oknum LSM. Jadi kita itu sebenarnya seperti dianggap maling," kata salah satu kepala sekolah.

Dedi pun mempertanyakan nominal rata-rata uang yang diminta para oknum tersebut.

Ternyata uang yang diminta itu mulai dari Rp 100 ribu, Rp 500 ribu, hingga paling tinggi mencapai Rp 2 Juta.

Kepala sekolah yang lain menambahkan bahwa untuk permintaan uang hingga Rp 2 Juta modus sang oknum biasanya kerap sambil memaksa menjual barang.

Seperti memaksa menjual foto presiden dan wakil presiden dengan jumlah banyak.

Dalam satu tahun, satu kepala sekolah bisa menghabiskan uang hampir Rp 5 Juta karena sering dimintai uang oleh para oknum tersebut.

"Saya sampai mau mengundurkan diri dari kepala sekolah, karena pusing, menghadapi seperti itu," ucap salah satu kepala sekolah.

"Kita sudah tidak bisa berpikir bagaimana memajukan pendidikan, karena capek memikirkan itu," tambah kepala sekolah lainnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved