Amarah Dedi Mulyadi ke Kepala Sekolah Swasta yang Masih Tahan Ijazah, Ancam Stop Bantuan Rp 600 M
Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi marah pada kepala sekolah swasta yang masih saja menahan ijazah alumni.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi marah pada kepala sekolah swasta yang masih saja menahan ijazah alumni.
Dedi Mulyadi bahkan mengancam akan menghentikan bantuan operasional dari Pemerintah Provinsi Jabar senilai Rp 620 miliar.
Menurut Dedi Mulyadi, sekolah swasta di Jawa Barat mendapat dana hibah dari Pemerintah Pusat dan Provinsi Jawa Barat.
Dana hibah itu berupa Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari pusat senilai Rp 1,7 Trilun, dan bantuan operasional pendidikan dari provinsi senilai Rp 620 Miliar.
Sehingga menurut Dedi Mulyadi, seharusnya tidak ada alasan bagi sekolah untuk menahan ijazah siswanya.
Dedi Mulyadi pun tidak ingin ada siswa yang masih berteriak tidak diberikan ijazah oleh sekolahnya.
"Dana hibah untuk sekolah swasta. Tapi harus punya komitmen, saya minta komitmennya. Dana hibah Pemprov untuk sekolah swasta Rp 1,7 T. Nanti saya lihat list-nya. Dari Rp 1,7 T itu masih ada gak sekolah yang nahan ijazah," kata Dedi dikutip dari Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel, Senin (4/2/2025).
Ia pun mengancam, jika masih ada kepala sekolah yang beralasan untuk memberikan ijazah, maka akan dicoret dari penerimaan dana hibah.
"Kalau kepala sekolahnya ngomong di medsos, di ini itu tentang ijazah, aku coret dana hibahnya," kata Dedi Mulyadi tegas.
Dengan dana hibah yang besar, kata Dedi, tidak ada alasan sekolah menahan ijazah siswa karena alasan masih ada utang.
"Misalnya jumlah siswa ngutang diakumulasiin jadi Rp 20 juta, kok harus ditahan ijazahnya? Ini yang saya maksud, balikin dulu dong, kalau udah dibalikin nanti saya lihat dapat hibah provinsi gak, jangan double-double," tandasnya.
Menurut Demul, sapaan Dedi Mulyadi, jika pemerintah tidak memberikan bantuan berupa dana hibah, maka sekolah punya alasan untuk menahan ijazah siswa.
"Tapi kalau pemerintah bantu memberikan hibah Rp 1,7 Triliun, tapi ijazahnya masih ditahan, ngapain. Yaudah cabut aja ijazahnya, saya kasih semua uang sekolahnya, tapi kamu nggak boleh lagi minta dana hibah," kata Demul.
Bahkan ia berencana menggunakan uang hibah itu untuk membangun sekolah.
"Rp 1,7 T kita bangun sekolah lagi aja, biar gak nahan ijazah," katanya kesal.
Bagikan 72 Ijazah Gratis ke Lulusan SMK Yasbam Kota Bogor, Jenal Mutaqin: Uang Rakyat untuk Rakyat |
![]() |
---|
DPRD Kota Bogor Lunasi Biaya Tebus Ijazah Bagi Warga Tidak Mampu, Anggaran sampai Rp7 Miliar |
![]() |
---|
Sosok Evan Jadi Kambing Hitam Kasus Pembunuhan 1 Keluarga, Kini Bak Pahlawan, KDM Beri Imbalan Ini |
![]() |
---|
'Kayak Mimpi' Curhat Siswa SMKN 1 Cileungsi Bogor Saksikan Sekolahnya Ambruk, Ngadu ke Dedi Mulyadi |
![]() |
---|
Akhirnya Pembunuh 1 Keluarga Ditangkap, Chat Anak Sahroni Sebelum Tewas Janggal: Jangan Telepon! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.