Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Bahasa Sunda Bogor Dinilai Kasar, Dedi Mulyadi: Pusat Peradaban Sunda Justru Ada di Sana

Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat terpilih meluruskan istilah bahasa Sunda kasar yang kerap dikaitkan dengan orang Bogor.

Penulis: yudistirawanne | Editor: Yudistira Wanne
Istimewa, dok Youtube Kang Dedi Mulyadi
SUNDA KULON - Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat terpilih menegaskan bakal menjadikan Bogor sebagai peradaban Sunda. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat terpilih meluruskan istilah bahasa Sunda kasar yang kerap dikaitkan dengan orang Bogor.

Pria yang karib disapa Kang Dedi itu memberi pencerahan asal usul Bahasa Sunda.

Dia pun membeberkan tentang asal usul Sunda Kulon.

Menurutnya Sunda Kulon adalah Bahasa Sunda asli, di mana Sunda Kulon tak lain adalah Bogor.

"Kalau ada yang bilang bahasa sunda Bogor kasar. Itu tidak. Sunda Kulon memang seperti itu. Bahasa aslinya orang sunda," ujarnya dikutip TribunnewsBogor.com dari Youtube Kang Dedi Mulyadi, Selasa (4/2/2025).

Untuk itu, Dedi Mulyadi memberi pesan khusus kepada Bupati Bogor dan Wakil Bupati Bogor, Rudy Susmanto - Jaro Ade.

Kedua pemimpin Kabupaten Bogor itu diminta untuk menjaga tradisi yang ada dan sudah terukir.

"Ini penting, karena dua pemimpin ini ngerti kebudayaan. Orang Bogor identitasnya penting," jelasnya.

"Mangkanya saya sering bilang Sunda Kulon. Sunda Kulon itu ya Bogor," sambungnya.

Baca juga: Amarah Dedi Mulyadi ke Kepala Sekolah Swasta yang Masih Tahan Ijazah, Ancam Stop Bantuan Rp 600 M

Tak hanya itu, Dedi Mulyadi juga berkomitmen untuk menjaga kebudayaan.

Dia menegaskan akan menjadikan Bogor sebagai wilayah peradaban Sunda.

"Kita ingin mengembalikan citra rasa Bogor itu sebagai pusat peradaban Sunda," tegasnya.

Pembagian

Sementara itu, Bahasa Sunda terbagi dalam enam dialek.

Pertama, dialek utara, yaitu, Bahasa Sunda yang dituturkan oleh masyarakat Sunda di sepanjang utara Jawa Barat, seperti di Karawang (kecuali Batujaya, Pakisjaya dan Cilamaya), Subang, dan sebagian utara Purwakarta.

Kedua, dialek barat atau kulon, tergolong Bahasa Sunda kasar karena tidak mengenal undak usuk seperti Bahasa Sunda di Priangan.

Dialek ini dituturkan di daerah Banten dan sebagian barat dari Kabupaten Bogor khususnya daerah Jasinga Raya serta sebagian barat dan utara Kabupaten Sukabumi.

Ketiga, dialek selatan dituturkan di Kabupaten Sukabumi bagian selatan, Cianjur, Kabupaten Bogor selatan dan tenggara, Kota Bogor, Kabupaten Tasikmalaya dan Garut sebagian selatan dan barat Kabupaten Bandung.

Keempat, dialek tengah timur dituturkan di wilayah Majalengka dan bagian selatan Indramayu.

Kelima, dialek timur laut dituturkan di daerah Kuningan dan bagian selatan dari Cirebon dan sebelah tenggara Indramayu.

Keenam, dialek tenggara dituturkan oleh masyarakat Sunda di daerah Ciamis, Banjar, Pangandaran, Cimahi, Kota Bandung dan sebelah timur Kabupaten Bandung.

Bahasa Sunda dialek Tenggara merupakan bahasa Sunda yang tergolong halus karena mengenal undak usuk.

Otonomi Baru

Dalam pembicaraan yang terjadi dengan Dedi Mulyadi, Bupati Bogor Rudy Susmanto memaparkan konsep pertumbuhan ekonomi baru.

"Kami akan menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru," ungkapnya.

Kepada Dedi Mulyadi, Rudy Susmanto membeberkan konsep otonomi Bogor Barat dan Timur.

"Kita tahapan hari ini bukan hanya daerah otonomi baru. Tapi persiapan otonomi baru daerah Bogor Barat dan Bogor Timur," jelasnya.

Baca juga: Soal Ibu Kota Kabupaten Bogor Barat dan Timur, Dedi Mulyadi Tak Sepakat, Harus Punya Identitas

Nantinya, seluruh elemen dilibatkan dalam perumusan wilayah yang akan dijadikan ibu kota.

"Nanti kita berkolaborasi bersama untuk menentukan di mana calon ibu kota Bogor Barat dan Bogor Timur," paparnya.

"Infrastruktur dibangun maka muncul pusat pertumbuhan ekonomi baru," tuturnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved