Imbas Cuaca Buruk, 6 Makam Belanda di Kebun Raya Bogor Rusak Tertimpa Pohon Setinggi 30 Meter

Enam makam Belanda di Kebun Raya Bogor (KRB) rusak tertimpa pohon jenis Albizia Lebbeck Benth yang tumbang imbas cuaca hujan yang deras.

Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Naufal Fauzy
Dok. KRB
MAKAM BELANDA RUSAK - Enam makam Belanda di Kebun Raya Bogor (KRB) rusak tertimpa pohon jenis Albizia Lebbeck Benth yang tumbang imbas cuaca hujan deras. Peristiwa ini terjadi 21 Januari 2025 ketika wilayah Kota Bogor dilanda cuaca buruk. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Enam makam Belanda di Kebun Raya Bogor (KRB) rusak tertimpa pohon tumbang jenis Albizia Lebbeck Benth imbas cuaca hujan deras.

Pohon yang memiliki tinggi 30 meter ini tumbang pada 21 Januari 2025 lalu.

Hal ini diungkap oleh Vice President PT Mitra Natura Raya (MNR), Andreas F Kindangen.

“Jadi memang terjadi pohon roboh di area makam Belanda akibat anomali cuaca, hujan, angin kencang yang memang itu terjadi karena proses alam. Sehingga tumbangnya salah satu pohon itu mengenai atau menimpa beberapa nisan yang ada di makam Belanda,” kata Andreas F Kindangen dalam keterangan tertulisnya, Jumat (7/2/2025).

Sejak tanggal 5 Januari sampai 20 Januari 2025, curah hujan di Kota Bogor relatif tinggi.

Kontur tanah itu pun membuat akar pohon menjadi lebih lunak.

“Sehingga ketika terjadi angin yang cukup kencang, pohon tersebut roboh ke arah timur dan menimpa bagian bangunan makam dan bangku taman,” ujarnya.

Enam makam Belanda itu pun rusak tertimpa pohon.

PT MNR sudah melakukan penanganan makam rusak ini.

“Kami sebagai mitra pengelola segera merespon kejadian tersebut dengan melakukan tindakan yang sesuai dengan prosedur. Kami berkoordinasi dengan pihak terkait merespon kejadian tersebut. Tentunya kita tidak akan membiarkan hal tersebut, ada tahapan-tahapan yang kita lakukan untuk memperbaiki area makam tersebut,” ujar Andreas.

Untuk mengatasi hal tersebut, pihak MNR juga telah melakukan berbagai langkah. 

Diawali dengan peninjauan lokasi dan koordinasi oleh tim Hortikultura, Facility Management dan Direktorat PengelolaanKoleksi Ilmiah (DPKI) BRIN. 

“Juga dilakukan pemasangan police line di sekeliling area pohon tumbang. Hal ini berguna untuk mengantisipasi pengunjung yang mendekat ke lokasi kejadian pohon roboh,” tandasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved