Parungpanjang Bogor Bak Neraka, Dedi Mulyadi Temui Pendekar, Pembahasannya Menegangkan

Penderitaan warga Parungpanjang, Kabupaten Bogor akibat aktifitas pertambangan masih menjadi sorotan Dedi Mulyadi.

Penulis: yudistirawanne | Editor: Yudistira Wanne
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani, Istimewa tangkapan layar Instagram Dedi Mulyadi
JALUR TAMBANG - Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat mengajak pendekar Kabupaten Bogor dan Lebak Banten untuk duduk bareng. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Penderitaan warga Parungpanjang, Kabupaten Bogor akibat aktifitas pertambangan masih menjadi sorotan Dedi Mulyadi.

Gubernur Jawa Barat terpilih itu masih syok mendengar ratusan nyawa warga melayang dalam kurun waktu dua tahun akibat aktifitas tambang.

Merespon hal itu, Dedi tak tinggal diam.

Pertemuan demi pertemuan langsung digelar untuk menuntaskan permaslaahan yang terjadi.

Tak tanggung-tanggung, Dedi mengajak pendekar Kabupaten Bogor dan Lebak Banten untuk duduk bareng.

Adapun sosok pendekar yang dimaksud yakni Bupati Bogor dan Wakil Bupati Bogor, Rudy Susmanto - Jaro Ade serta tokoh Lebak Banten, Mulyadi Jayabaya.

"Ketemu para pendekar keren bahas soal Parungpanjang," tulis Dedi Mulyadi lewat akun Instagramnya dilihat, Selasa (11/2/2025).

"Ini kita lagi ketemu nih Bupati Bogor dan wakilnya sama jagoan Lebak, siapa yang tidak kenal dengan Haji Mulyadi Jayabaya," tambahnya.

Pada pertemuan itu, Dedi mengaku janjinya ditagih para pendekar.

Dimana para pendekar meminta jalur tambang Lebak, Cigudeg, Rumpin hingga Parungpanjang segera dibangun.

"Datang ke sini untuk apa? Untuk nagih ke saya membangun jalan tambang di Cigudeg Kabupaten Bogor," tutur Dedi.

Dedi tak menampik jika salah satu permasalahan krusial yang harus segera dibereskan adalah persoalan jalur tambang di Parungpanjang.

"Yang terkenalnya mah Parungpanjang. Itu rame. Mobilnya gede, yang nambang banyak, jalannya jalan rakyat. Rakyat sengsara," bebernya.

Dedi juga menegaskan konsep kolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Banten.

"Pak haji tanggung jawab niyiapkan tanahnya, Provinsi Jawa Barat yang bangun jalannya," ungkap Dedi.

"Supaya warga Parungpanjang tidak panjang penderitaannya," tambahnya.

Panjang jalur tambang

Sementara itu, jalur tambang Parungpanjang - Bunar diketahui memiliki panjang 28 kilometer dengan lebar rata-ratanya sekitar 6-7 meter. 

Dari panjang tersebut, 12 kilometernya mengalami kondisi rusak parah. 

"Jadi yang rusak itu 13km, mulai dari Lebak wangi ke arah utara ke Banten. Tahun 2024, APBD Provinsi sudah menangani tapi hanya sanggup 1,1km dari 13km jalan yang rusak," ujar Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Provinsi Jawa Barat Bambang Tirtoyuliono, Senin (10/2/2025). 

Menurutnya, untuk perbaikan 1,1 kilometer Pemprov Jabar harus mengeluarkan anggaran hingga Rp10 miliar.

"Itu seolah membuat jalan baru, jadi jalan yang ada itu adalah jalan beton dan itu harus kita bongkar semua, kemudian membuat jalan baru lagi menggunakan beton berkualitas yang lebih baik lagi, itulah yang membuat satuan harganya menjadi cukup mahal," katanya. 

Bambang mengakui tidak bisa setiap tahun menganggarkan untuk biaya perbaikan Jalan Parungpanjang-Bunar, karena keterbatasan anggaran. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved