Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Pantes Pengusaha Indonesia Kabur ke Vietnam, Demul Bongkar 6 Tingkah Oknum Ormas yang Bikin Rugi

Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi membongkar kelakuan oknum ormas di Indonesia yang kerap membuat geram investor.

Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Naufal Fauzy
Tangkapan layar KDM Channel
PENGUSAHA INDONESIA KABUR - Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi membongkar kelakuan oknum ormas yang kerap membuat geram investor. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi membongkar kelakuan oknum ormas di Indonesia yang kerap membuat geram investor.

Pengusaha yang terganggu oleh oknum ormas ini membuat mereka malas membuka usaha.

Sehingga lapangan kerja baru untuk masyarakat pun lenyap.

Bahkan ada pula pengusaha yang sudah ada di Indonesia memilih kabur ke Vietnam.

Sehingga orang-orang Indonesia yang tadinya mendapat pekerjaan, harus gigit jari.

Hal ini diceritakan oleh pengusaha Bossman Mardigu saat berbincang dengan Dedi Mulyadi (Demul) dalam tayangan Youtube KDM Channel, Senin (17/2/2025).

"Pabrik dia pindah ke Vietnam, ini orang Indonesia, terus dua investor dia tak jadi ke Indonesia, juga pindah ke Vietnam," kata Bossman Mardigu.

Bossman menceritakan bahwa pengusaha yang pindah ke Vietnam ini merupakan temannya sendiri.

Dia juga mendapat cerita terkait kondisi di Vietnam bagi pengusaha.

Bahkan Bossman juga diajak kabur ke Vietnam untuk membuka usaha di sana.

"Dia bilang, bro lu ke Vietnam deh, itu clean, clear, gak ada yang namanya ormas, jadi dagang itu tenang. Saya bilang, bentar lagi Jabar clean clear, gua bulang," kata Bossman.

Dedi Mulyadi pun mengakui bahwa banyaknya oknum ormas merupakan salah satu permasalahan yang masih terjadi di wilayah Jawa Barat hingga saat ini.

Bahkan Dedi membongkar 6 kebiasaan oknum-oknum ormas ini yang mengganggu para pengusaha.

"Iya, salah satu problem yang muncul di Jabar hari ini adalah banyaknya orang yang mengklaim diri sebagai ormas," kata Demul.

Dedi membeberkan bahwa oknum ormas ini pertama kerap mengurus masalah pembebasan tanah, mengurus pembangunan pabrik, mengurus orang yang masuk kerja.

Kemudian mengurus limbah pabrik, mengurus barang-barang yang dikirim ke pabrik harus setor dulu uang parkir dan yang lainnya.

"Ini kan dari awal pendirian sampai produksi, mereka (pengusaha) terganggu," kata Dedi Mulyadi.

Dedi mengaku bahwa dirinya merupakan salah satu yang nanti bersedia mengeluarkan dana untuk mengatasi hal itu.

Dana itu akan digunakan untuk biaya pengamanan investasi di Jawa Barat.

"Agar mereka tenang, tentram, untuk menjamin keamanan para investor, untuk menjamin karyawan tidak dipungutin duit ketika masuk," katanya.

"Untuk menjamin infrastruktur tersedia, jalan darat, kereta api, pelabuhan, udara. Saya ingin itu, energinya dikerahin untuk itu, dan itu bisa menurut saya," kata Demul.

Baca berita Tribunnews Bogor lainnya di Google News

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved