Akun Medsos Pemain Basket SMP Mardi Waluya yang Sikut Kepala Siswa SMPN 1 Kota Bogor, Ayahnya Dosen

Akun Media Sosial Pemain Basket SMP Mardi Waluya Cibinong yang Sikut Siswa SMPN 1 Kota Bogor, Ternyata Ayahnya Dosen

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
Youtube Ryan Ikram/Instagram jef_totheworld
PEMAIN BASKET KASAR - Terungkap Akun Media Sosial Pemain Basket SMP Mardi Waluya Cibinong yang Pukul Siswa SMPN 1 Kota Bogor, Ternyata Ayahnya Dosen. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Terungkap sudah akun media sosial pemain basket SMP Mardi Waluya Cibinong yang melakukan kekerasan terhadap siswa SMP Negeri 1 Kota Bogor.

Pelaku adalah pemain basket nomor punggung 13 dari SMP Mardi Waluya Cibinong.

Ia berinisial RCS.

Sedangkan korbannya AS, pemain basket SMPN 1 Kota Bogor bernomor punggung 52.

Sebenarnya korban kekerasan RCS bukan hanya AS, tapi juga ada beberapa pemain lain.

Kerabat AS, Foren mengatakan bahwa tindak kekerasan RCS terekam kamera video.

Pelaku sempat memukul perut pemain basket SMPN 1 Kota Bogor dalam pertandingan melawan SMP Mardi Waluya Cibinong.

"Tapi itu tidak terekam kamera. Menyeleding hingga terjatuh keras, menyikut kencang, memukul kepala keponakan," katanya.

Jika dilihat dari video Youtube Ryan Ikram, pemain basket SMP Mardi Waluya terekam menyikut perut pemain SMPN 1 Kota Bogor bernomor punggung 30.

Namun saat itu wasit sama sekali tidak memberi sanksi.

Barulah ketika menyikut kepala AS, sejumlah penonton melakukan protes hingga disadari wasit.

Kemudian pemain nomor 13 tersebut dikeluarkan dari lapangan.

Usut punya usut korban AS merupakan anak dari presenter TV, Alfath Tauhid.

Sedangkan pelaku adalah anak seorang dosen, Jeffry Sudirja.

Berikut ini akun media sosial pelaku, ibunya dan ayahnya.

Pelaku =====>>

Ibunya =====>>

Ayahnya =====>>

Menurut Foren, sampai dengan saat ini orang tua pelaku sama sekali belum mengucap permintaan maaf.

"Pelaku dan orang tuanya belum meminta maaf," kata Foren.

Baca juga: Kondisi Siswa SMP Bogor Usai Dipukul Saat Turnamen Basket, Orang Tua Minta Federasi Turun Tangan

Sedangkan ayah korban, Alfath Tauhid mengatakan ingin sekali mengetahui motif pelaku melakukan kekerasan terhadap anaknya.

"Saya juga ingin tahu apa yang menjadi motif kenapa anak saya disasar, kenapa anak saya ditarget," katanya.

Sementara Ketua Perbasi Kota Bogor Destyono sebenarnya untuk urusan aturan pelaku sudah dikenakan sanksi dengan dikeluarkan dari lapangan saat pertandingan basket SMPN 1 Kota Bogor vs SMP Mardi Waluya Cibinong.

"Pemain tersebut langsung direjected, tidak boleh main dan langsung keluar. Sebenarnya rules of the gamenya sudah selesai," katanya.

Baca juga: Viral Pemukulan Pemain di Turnamen Basket Bogor, Orangtua Korban Geram, Minta Federasi Sanksi Pelaku

Tapi karena video dan kasusnya menjadi viral di media sosial, maka Perbasi akan menjembatani semua pihak untuk melakukan mediasi.

"Harus kita selesaikan secara kelembagaan. Perbasi dalam hal ini menjadi regulator yang akan menengahi pihak kedua sekolah tersebut." katanya.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved