Ramadan 2025

Mengupas Sejarah Berdirinya Masjid Raya Bogor, Dibangun Tahun 1965 Kini Jadi Ikon di Kota Bogor

Sejarah berdirinya Masjid Raya Bogor bermula pada tahun 1965 silam. Kini masih berdiri megah dan terus berkembang menjadi pusat kegiatan umat Islam.

|
Editor: Tsaniyah Faidah
Asri Yuningsih/Sekolah Vokasi IPB
SEJARAH ISLAM BOGOR - Masjid Raya Bogor merupakan salah satu ikonik yang ada di Kota Bogor, letaknya cukup strategis untuk menuju ke masjid tersebut hanya butuh 5 menit dari titik Tugu Kujang Kota Bogor. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Masjid Raya Bogor merupakan salah satu masjid bersejarah yang menjadi ikon keagamaan di Kota Bogor, Jawa Barat.

Berdiri megah di Jalan Pajajaran, masjid ini memiliki nilai sejarah dan arsitektur yang khas.

Pendirian Masjid Raya Bogor tidak lepas dari perkembangan Islam di wilayah Bogor serta kebutuhan akan tempat ibadah yang representatif bagi masyarakat.

Sejarah berdirinya Masjid Raya Bogor bermula pada tahun 1965 silam, Walikota Madya Bogor yang baru terpilih saat itu Let. Kol H. Ahmad Syam mempunyai gagasan untuk membangun masjid termegah di Bogor.

Ia ingin membuat masjid yang lengkap dengan gedung Islamic Centre dan lembaga pendidikan islam dari TK sampai perguruan tinggi. 

Masjid ini mulai dibangun pada tahun 1970-an atas inisiatif pemerintah daerah dan masyarakat setempat.

Pembangunan masjid dilakukan secara bertahap, dengan mengutamakan konsep arsitektur yang mencerminkan kearifan lokal serta nilai-nilai Islam.

Dengan dukungan berbagai pihak, termasuk ulama dan tokoh masyarakat, masjid ini akhirnya diresmikan pada tahun 1979.

SEJARAH ISLAM BOGOR - Masjid Raya Bogor memiliki desain yang sama dengan Masjid Istiqlal Jakarta, bagunannya memiliki dua lantai untuk jemaah. Masjid Raya Bogor menjadi salah satu masjid terbesar di Bogor karena bisa menampung lebih dari 2000 jemaah.
SEJARAH ISLAM BOGOR - Masjid Raya Bogor memiliki desain yang sama dengan Masjid Istiqlal Jakarta, bagunannya memiliki dua lantai untuk jemaah. Masjid Raya Bogor menjadi salah satu masjid terbesar di Bogor karena bisa menampung lebih dari 2000 jemaah. (Asri Yuningsih/Sekolah Vokasi IPB)

Ketua Bidang Imarah Masjid Raya Bogor, Adi Sumardi mengatakan, Masjid Raya Bogor dibangun oleh arsitek beragama non-muslim yang bernama FX. Silaban yang juga arsitek dari Masjid Istiqlal Jakarta.

Batu pertamanya diletakan sendiri oleh Ahmad Syam, namun pembangunan yang tercapai hanya masjid.

Seiring perkembangan, tepatnya pada masa Walikota Bogor Eddy Gunardi, harapan untuk membangun Islamic Centre akhirnya dapat diwujudkan. 

Pembangunan dimulai pada bulan Oktober tahun 1999 dengan nama Pusat Pengembangan Islam Bogor (PPIB) yang tujuannya untuk kegiatan-kegiatan dakwah. 

Kini Masjid Raya Bogor masih berdiri megah dan terus berkembang menjadi pusat kegiatan umat Islam di Kota Bogor.

Masjid Raya Bogor sekarang

Masjid Raya Bogor memiliki desain arsitektur yang menggabungkan gaya tradisional dan modern.

Salah satu ciri khasnya adalah memiliki tiga kubah.

"Untuk kubah utamanya berukuran lebih besar yang menjadi simbol keagungan Islam, serta menara masjidnya berada terpisah dari bangunan masjid utamanya," jelas Adi beberapa waktu lalu.

Bangunan Masjid Raya Bogor didominasi oleh warna putih dengan ornamen khas Islam yang menghiasi dinding dan langit-langitnya.

Bagian dalam masjid memiliki ruang shalat yang luas, mampu menampung sekitar 2000 jemaah sekaligus.

Mihrabnya dirancang dengan ukiran kaligrafi indah, memberikan nuansa spiritual yang kuat bagi para jemaah.

Selain itu, masjid ini juga memiliki area terbuka dengan view Gunung Salak dan taman yang asri, menambah kenyamanan bagi pengunjung. 

Dalam kegiatan sehari-harinya Masjid Raya Bogor sangat berperan penting bagi sarana ibadah, terutama shalat lima waktu.

Namun tidak sedikit pula orang-orang yang menggunakannya untuk beristirahat.

"Letaknya strategis tepat berada di jalan alternatif utama menuju Puncak, Cianjur dan Bandung. Jadi sering dijadikan tempat istirahat," ucap Adi. 

SEJARAH ISLAM BOGOR - Masjid Raya Bogor satu-satunya masjid di Bogor yang mempunyai perpustakaan, jemaah yang berkunjung bisa membaca buku-buku yang tersedia di rak buku.
SEJARAH ISLAM BOGOR - Masjid Raya Bogor satu-satunya masjid di Bogor yang mempunyai perpustakaan, jemaah yang berkunjung bisa membaca buku-buku yang tersedia di rak buku. (Asri Yuningsih/Sekolah Vokasi IPB)

Sejak didirikan, Masjid Raya Bogor tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial.

Setiap harinya, masjid ini menjadi tempat berkumpulnya masyarakat untuk melaksanakan shalat berjamaah, pengajian, dan kajian Islam.

Masjid ini juga aktif dalam kegiatan sosial, seperti penyelenggaraan santunan bagi kaum dhuafa, pendidikan agama bagi anak-anak, serta berbagai kegiatan keislaman lainnya.

Saat bulan Ramadan, Masjid Raya Bogor menjadi pusat berbagai kegiatan ibadah, termasuk buka puasa bersama dan shalat tarawih berjamaah.

Masjid Raya Bogor juga sering melaksanakan kajian rutin pada saat bulan Ramadan.

Hari Senin dan Selasa kajian dilaksanakan oleh ibu-ibu, kemudian hari Rabu kajian tasawuf bersama Buya Yahya dari Cirebon.

Hari kamis dilaksanakan kajian Muslimah Berzikir, setiap Jumat diisi oleh takjil untuk berbuka bersama.

Selain itu, dimalam 10 terakhir bulan Ramadan selalu dilaksanakan itikaf. 

Saat ini Masjid Raya Bogor memiliki sarana seperti sarana pendidikan Taman Kanak-kanak (TK), ruang tamu, balai atau masjid yang cukup luas, halaman dan taman.

Ruangan atas dan bawah untuk shalat, perpustakaan, tiga ruangan tempat wudhu, wc pria dan wanita yang terpisah, serta kantor yang dilengkapi lemari arsip, buku, dan peralatan sound system.

Masjid Raya Bogor menyediakan fasilitas videotron, free charger dan fasilitas digitalis seperti chanel Youtube untuk live streaming kegiatan acara yang dilakukan di masjid, Instagram sebagai sarana informasi kegiatan, dan QRIS untuk jemaah yang ingin bersedekah.

(Asri Yuningsih/Sekolah Vokasi IPB)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved