Ramadhan 2025

Sepenggal Kisah Masjid Keramat An Nur Empang Bogor, Ruang Utama Tak Berubah Sejak Tahun 1897

Masjid Keramat An Nur Empang Kota Bogor menjadi salah satu masjid tertua yang ada di Kota Bogor.

|
Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Vivi Febrianti
TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
MASJID KERAMAT EMPANG - Masjid Keramat An Nur Empang Kota Bogor menjadi salah satu masjid tertua yang ada di Kota Bogor. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR SELATAN - Masjid Keramat An Nur Empang Kota Bogor menjadi salah satu masjid tertua yang ada di Kota Bogor.

Masjid ini sudah ada sejak tahun 1897 atau kedua tertua dari Masjid Attohiriyah Empang.

Masjid ini didirikan oleh Habib Abdullah bin Muchsin Al-Attas.

Habib Abdullah sendiri kelahiran Hadramaut pada tahun 1849 silam dan wafat 26 April 1933 lalu.

Ia dimakamkan di belakang masjid atau masih dalam satu komplek dan disebut dengan Qubah Keramat Empang.

Lalu, apa keunikan masjid ini?

Masjid ini secara lokasi berdekatan dengan Masjid Agung Attohiriyah Empang.

Masjid At-Tohiriyah sendiri berada persis di depan Alun-Alun Empang atau sekarang lahan parkir kendaraan RS UMMI ini sudah ada sejak 210 tahun yang lalu atau sekitar tahun 1815 silam.

Secara usia, Masjid Keramat An Nur Empang memang lebih muda dari Masjid At-Tohiriyah.

Namun, dari sisi bangunan, Masjid Keramat punya keunggulan.

Beberapa bangunan masih mempertahankan keasliannya.

Bahkan, tempat pemakaman pendiri masjid ini pun masih asli sejak dibangun pada 1934

“Arstektur masjidnya mengadopsi masjid yang ada di kota Tarim Hadramaut.  Bentuknya secara keseluruhan, terutama ruang utama di dalam masih asli sejak masjid itu didirikan pada 1897.  Kecuali tempat wudhu yang berada di samping masjid,” kata Pegiat Sejarah Empang, Abdullah Abubakar Batarfie kepada TribunnewsBogor.com.

Selain itu juga, pembangunan masjid ini ternyata bermula dari perkawinan antara Habib Abdullah bin Muchsin Al-Attas dengan Nyai Raden Solihat.

Nyai Raden Solihat masih keturunan dari Demang Bogor berdarah Sunda saat itu.

Habib Abdullah pun akhirnya membangun Masjid Keramat ini sebagai pusat dakwahnya saat itu.

Selain itu juga, masjid ini juga mulai digunakan sebagai pusat kegiatan ibadah.

“Dipakai untuk semua kegiatan ibadah dan kegiatan keagamaan lainnya seperti maulid, tapi tidak dipakai untuk sholat Jum'at,” ujarnya.

Sampai saat ini atau tahun 2025, Masjid ini tetap kokoh berdiri.

Beberapa jamaah pun kerap datang beribadah ke masjid ini.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved