Kagetnya DPR Tahu Ada Grup WA Koruptor 'Orang-orang Senang': Ternyata Selama Ini dengan Kesadaran ?

Anggota DPR Komisi VI dari Fraksi PDIP Mufti Anam mengaku kaget sampai tak jadi tidur setelah mendapat berita soal grup WhatsApp (WA) koruptor.

|
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Naufal Fauzy
TVR Parlemen
GRUP WA KORUPTOR - Anggota DPR Komisi VI dari Fraksi PDIP Mufti Anam mengaku kaget sampai tak jadi tidur setelah mendapat berita soal grup WhatsApp (WA) koruptor. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Anggota DPR Komisi VI dari Fraksi PDIP Mufti Anam mengaku kaget sampai tak jadi tidur setelah mendapat berita soal grup WhatsApp (WA) koruptor.

Grup WA koruptor ini masih terkait temuan Kejaksaan Agung terkait kasus korupsi yang melibatkan kasus Pertamina.

Grup WhatsApp tersebut diketahu bernama 'orang-orang senang.'

"Menangis hati kami pak," ucap Mufti Anam dalam rapat DPR dikutip dari TVR Parlemen, Selasa (11/3/2025).

Dia mengatakan bahwa jika korupsi yang merugikan negara hingga seribu Triliun ini benar adanya, menurutnya ini adalah orkestrasi kejahatan.

Total, masif dan terstruktur dari hulu ke hilir.

Bagi Anam, korupsi ini bukan sekedar merugikan negara, tapi juga menyakiti masyarakat.

"Jika benar, maka ini adalah orkestrasi kejahatan totalitas yang masif dan terstruktur dari hulu ke hilir yang sudah terjadi bertahun-tahun," katanya.

"Ini di mata kami bukan sekedar kerupsi yang merugikan negara, tapi merugikan, menyakiti dan mengkhianati warga kita," sambung Anam.

Kemudian Anam menyinggung soal grup WhatsApp yang dibuat oleh koruptor.

Dia mengaku kaget luar biasa mendengar kabar temuan grup WhatsApp 'orang-orang senang tersebut.'

"Bahkan tadi malam ketika kami mau tidur pak, kami mendengar satu berita yang di-share oleh kawan kami  di grup komisi VI, menangis hati kami pak," kata Anam.

"Sampean tahu di grup itu apa pak ?, Pernyataan dari Kejaksaan Agung bahwa mereka menemukan grup WA yang judul grupnya adalah 'orang-orang senang'," sambung dia.

Anam pun tampak tak menyangka bahwa ada koruptor yang menari-nari di atas penderitaan rakyat secara sadar.

"Naudubillah pak, jadi ternyata mereka melakukan (korupsi) selama ini dengan kesadaran pak," kata Anam.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved